Lihat ke Halaman Asli

Aku, Lajang yang Mencintai Suami Orang

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13392291041117052300

[caption id="attachment_181704" align="aligncenter" width="380" caption="Doc: http://www.tanyacinta.com"][/caption]

Aku mengenal Bowo dua tahun lalu di situs jejaring sosial. Selama ini aku belum pernah sekalipun bertatap muka dengannya. Percakapan kami hanya sebatas dunia maya. Entah mengapa pesona Bowo begitu memikat hatiku.

Bowo berprofesi sebagai seorang Konsultan Hukum merangkap Konsultan pribadiku. Setiap aku ada masalah dengan kekasihku, Bowo orang nomor satu yang kumintakan pendapatnya. Ia selalu menyediakan waktunya ketika aku bersedih bahkan menangis.

Sebelum mengenal Bowo, aku telah 2x menjalin hubungan serius. Namun ada saja kendala yang menyebabkan hubungan kami kandas. Aku lelah. Ternyata laki-laki lajang yang kutemui selalu saja mengecewakanku. Aku tahu Bowo telah berkeluarga dan memiliki 2 orang putra. Bagiku tak menjadi masalah bila ia menjadi sahabat mayaku. Dia baik, perhatian, penyayang dan wajahnya manis.

Setiap kali melihat fotonya bersama istri dan anak-anaknya, entah mengapa aku merasa kecewa dan sedih. Anganku melambung jauh. Aku membayangkan wanita yang ada dalam dekapan Bowo itu adalah aku. Ya Tuhan, salahkah anganku ini? Salahkah bila ternyata aku menyukai laki-laki beristri yang sama sekali belum pernah kutemui?

Komunikasi kami sangatlah intens. Hampir setiap hari kami ngobrol, baik di YM maupun di FB. Aku sungguh-sungguh sangat menikmati segenap perhatiannya. Ketika dia memanggilku dengan sebutan ‘sayang' duuh... rasanya melambung hati ini hingga ke awang-awang.

Aku tak pernah menolak dengan panggilan itu, bahkan ingin rasanya kudengar ia menyatakan perasaannya kepadaku. Memang terdengar sentimentil ya. Tapi inilah yang terjadi. Rasa sukaku terhadapnya kini berkembang lebih dalam lagi merasuk ke dalam sukmaku.

Alangkah naifnya diriku mengharapkan dia yang telah menjadi milik orang lain. Bowo sendiri menyadari posisinya yang telah beristri. Namun saat dia mulai merayuku, aku justru begitu menikmatinya. Saat dia mengatakan aku perempuan cantik dan baik, betapa bahagianya aku. Ingin rasanya kupeluk dia saat itu juga.

Usiaku kini 34 tahun. Usia yang tak lagi muda untuk ukuran wanita lajang. Ketika orang tuaku panik karena aku belum jua menikah, aku santai saja. Dalam hatiku terus berharap suatu saat keajaiban hidupku akan datang. Pangeran cintaku menjelangku dan menyatakan cintanya. Bayanganku langsung tertuju pada Bowo. Ahh ternyata, sulit sekali rasanya menerima kenyataan Bowo pria beristri.

Jikapun suatu saat Bowo memintaku menjadi istri keduanya, tak mengapa bagiku. Aku ikhlas menerimanya. Mungkin angan-angan ini terkesan gila! Begitulah adanya cinta, mata hatiku terasa tertutup oleh cinta Bowo. Pesonanya sungguh memabukkanku. Keinginanku bertemu dengannya semakin besar. Semoga saja ia memiliki hasrat yang sama denganku.

Tuhan, aku sungguh malu dengan anganku sendiri. Mungkinkah pria mayaku itu menjadi milikku sejati? Jangan sebut aku wanita jalang! Inilah aku, lajang yang nyata mencintai suami orang.

******




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline