Lihat ke Halaman Asli

Elina A. Kharisma

TERVERIFIKASI

Berbagi hal baik dengan menulis

Tantangan Dalam Membuat "Community Service Program" Untuk Anak-Anak

Diperbarui: 8 Maret 2018   17:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Community Service Program atau aksi sosial merupakan sebuah program yang dibuat untuk menunjukkan kepedulian terhadap orang-orang yang membutuhkan. Aksi sosial ini biasanya dikemas dalam banyak kegiatan misalnya menggalang dana, memberikan bantuan, hingga mengunjungi instutisi atau lembaga tertentu seperti Panti Asuhan, Panti Werdha, Rumah Sakit, dan lain-lain. 

Tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa, banyak sekolah baik negeri maupun swasta sudah mempunyai program aksi sosial bagi para peserta didiknya.

Pada umumnya kegiatan aksi sosial ini dimaksudkan untuk memfasilitasi para siswa agar lebih peduli terhadap orang lain dan lingkungan lalu mewujudkannya dalam sebuah tindakan nyata. Lalu, hal-hal apa saja yang menjadi tantangan bagi pihak sekolah saat merancang sebuah Community Service Programuntuk anak-anak?

1. Waktu Terbatas

Dalam membuat sebuah program aksi sosial untuk peserta didik, tidak jarang sekolah kesulitan menentukan waktu pelaksanaannya. Hal ini terjadi lantaran padatnya kegiatan di sekolah baik kegiatan belajar dan mengajar maupun kegiatan ekstrakurikuler lainnya. Oleh sebab itu, sekolah harus jeli saat menjadwalkan program aksi sosial. 

Terkadang pengaturan jadwal ini menjadi hal yang menyulitkan mengingat para guru tidak mau kehilangan jam mengajarnya. Waktu yang terbatas juga membuat sekolah tidak bisa mengadakan aksi sosial secara rutin. Padahal jika dilakukan dengan rutin, tentu akan lebih banyak kesempatan bagi para siswa untuk menambah pengalaman mereka dalam menumbuhkan empati dan simpati pada pihak yang dibantu.

2. Sebatas Memberikan Donasi

Sebuah kegiatan sosial biasanya tidak lepas dari sebuah aksi untuk meringankan beban orang lain yang membutuhkan. Hal ini banyak diwujudkan dengan memberikan donasi.

Demikian juga dengan yang dilakukan oleh sekolah ketika membuat program aksi sosial. Sebagian besar sekolah akan memberikan bantuan material dengan melakukan penggalangan dana oleh para murid. Tentu suatu hal yang baik jika bisa memberikan barang yang dibutuhkan oleh orang lain.

Namun, kadang kala Community Service Program berhenti sampai di sini lalu mengabaikan aspek-aspek lain terutama interaksi dengan pihak yang dibantu. Padahal menunjukkan kepedulian tidak selalu dengan memberikan barang.

Sebagai contoh, jika suatu sekolah membantu anak-anak di Panti Asuhan, selain dengan memberikan sumbangan, para siswa dapat berkunjung ke Panti Asuhan lalu bermain bersama, saling berkirim surat, mengundang anak-anak Panti Asuhan untuk mengunjungi sekolah, dan lain sebagainya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline