Lihat ke Halaman Asli

Vernachlässigung

Diperbarui: 22 Desember 2015   14:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku ingat ketika kala itu,

kita duduk termangu menghadap dunia fana,

di balik tirai-tirai tak kasat mata di pinggir kota,

yang melindungi kita dari segala yang membutakan,

dan yang menenggelamkan jiwa dalam abu-abu semesta.

 

Ketika kedua pasang mata kita bertemu,

dan bibir berucap lirih,

ada nanar yang samar karena telah lelah didera oleh lara.

Namun tak kita ucapkan tangisan-tangisan sukma itu,

karena bagimu diam itu lebih indah,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline