Lihat ke Halaman Asli

Lilik Fatimah Azzahra

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

[PCB] | Pesan Cinta dari Masa Lalu

Diperbarui: 23 Januari 2020   06:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber:steam.training.com

#ProyekCerbung

No. urut 01


Lelaki itu duduk di dekat jendela. Menatap kejauhan sembari menangkup pinggang cangkir. Di belakangnya berdiri seorang perempuan bersama bayi mungil di dalam pelukannya.

Nama lelaki itu Juna. Usianya sekitar tiga puluh tahun. Dan Ratih, perempuan yang menggendong bayi mungil itu, usianya lima tahun lebih muda dari usia Juna. 

Sepintas lalu kedua pasangan muda itu tampak baik-baik saja.

Tapi benarkah begitu? 

Juna masih belum beranjak dari duduknya. Sementara Ratih juga masih berdiri terpaku menatap punggung bidang suaminya.

Udara pagi itu sedang tidak bersahabat. Mendung menggelayut suram. 

"Kau tidak ingin memangku sebentar bayi kita ini, Jun?" Ratih membuka suara. Berusaha mencairkan keheningan. Tangannya yang kurus mencondongkan tubuh bocah berusia dua bulan itu ke depan sedikit.

"Tidak," Juna menjawab datar. Tanpa menoleh.

"Kenapa? Bukankah sudah lama kita merindukan kehadiran tangis bayi di rumah ini?" Ratih menarik kembali tubuh bayinya. Mendadak dadanya terasa penuh. Juna menyeruput kopinya hingga tandas. Lalu berdiri. Meraih jaket yang tersampir di lengan kursi dan menatap tajam ke arah Ratih. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline