Lihat ke Halaman Asli

Inspirasi Pahlawan Sapta Taruna

Diperbarui: 3 Desember 2018   18:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: Tangkapan Layar Video Twitter @KemenPUPR


Jadi teringat ketika dua puluh tahun lalu, saat main ke rumah teman yang berlokasi di Kompleks PU Lebak Bulus Jakarta Selatan. Kompleks perumahan ini tepat berada di seberang Terminal Bus Lebak Bulus dan di belakang Carrefour. Waktu itu di dalam kompleks ada kata "Sapta Taruna" yang tak terlalu bikin penasaran, apa makna dari kedua kata tersebut.

Kini di tahun 2018 baru saja mengerti makna "Sapta Taruna" melalui akun Twitter Kementerian PUPR. Pada 3 Desember 1945 telah terjadi peristiwa heroik di Gedung Departemen Perhubungan & Pekerjaan Umum yang berada di Jalan Diponegoro 22 Bandung.  Gedung yang kini dikenal sebagai Gedung Sate di kota Bandung ini, kedatangan pasukan Sekutu-Belanda yang berusaha menguasai.

Penyerbuan yang di mulai pukul 01.00 pagi hari, kantor DPPU hanya dijaga oleh 21 orang pemuda. Perlawanan dilakukan meskipun digempur peralatan berat dari segala penjuru. Pertempuran dahsyat tak seimbang ini baru berakhir pukul 14.00 siang hari. Tercatat satu luka berat, beberapa luka ringan, serta ada 7 orang yang hilang.

Ketujuh pemuda yang hilang tersebut teridentifikasi bernama Ranu, Soebengat, Soehodo, Soerjono, Rio Soesilo, Kamarga, Didi Hardianto, dan Muchtaruddin. Mereka mendapatkan penghormatan dan dinyatakan sebagai "Pemuda Yang Berjasa" oleh Menteri Pekerjaan Umum Ukar Bratakusuma pada 3 Desember 1951.

Namun penemuan jenazah baru terjadi pada bulan Agustus 1952, setelah dilakukan pencarian oleh rekan seperjuangannya di sekitar lokasi kejadian. Hanya dapat ditemukan empat jenazah yang telah berbentuk kerangka, yang kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikutra Bandung.

Untuk penghormatan atas ketiga orang lainnya yang tak dapat ditemukan, telah dibuatkan dua buah tanda peringatan berisikan ketujuh nama pemuda tersebut. Satu terpasang di dalam gedung dan satu terpasang di bagian belakang gedung.

Pada 2 Desember 1961, Menteri Pertama Ir. H. Djuanda telah memberikan "Pernyataan Penghargaan" tertulis kepada ketujuh pemuda yang telah gugur dalam mempertahankan gedung pertama dari Departemen Pekerjaan Umum RI. Peristiwa ini telah mempersembahkan "Sapta Taruna Kesatrianya" keharibaan Ibu Pertiwi. Peristiwa 3 Desember 1945 ini diperingati sebagai Hari Kebaktian Pekerjaan Umum.

Gambar: Tangkapan Layar Video Twitter @KemenPUPR

Semangat juang para Pahlawan Sapta Taruna, harus menjadi inspirasi bagi segenap insan Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR). Prioritas pembangunan infrastruktur harus dapat memberikan dampak manfaat langsung bagi masyarakat, dalam mendorong upaya peningkatan daya saing bangsa.

Alokasi anggaran Kementerian PUPR tahun 2019, telah diketok sebesar Rp. 110,7 trilyun. Alokasi terbesar dari seluruh kementerian/lembaga ini, menuntut adanya komitmen dan kompetensi insan PUPR dalam menyelesaikan program pembangunan infrastruktur tepat mutu, tepat biaya, tepat waktu, dan tepat manfaat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline