Lihat ke Halaman Asli

Ekri Pranata Ferdinand Baifeto

Timor Tengah Selatan

Saat Kehabisan Ide Kreatif untuk Konten, Maka...

Diperbarui: 9 Mei 2020   03:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Youtube - ilustrasi pribadi diolah dari shutterstock

Saat ini banyak hobi yang berubah menjadi profesi. Salah satu yang digandrungi–terutama generasi milenial– adalah menjadi seorang youtuber.

Di kalangan anak muda, youtuber sudah menjadi salah satu cita-cita. Impian menjadi terkenal hingga pendapatan yang super gede menjadi target mereka. Karena itu banyak yang kemudian berlomba-lomba membuat channel youtube atau menjadi artis youtube.

Tetapi, impian-impian yang muluk dan kelihatan menjanjikan itu ternyata tidak mudah diperoleh. Butuh ketekunan, kerja keras, dan kreatifitas yang tinggi. Menjadi seorang youtuber juga butuh skill yang mumpuni untuk bisa mendapatkan viewers, likers, maupun subscriber yang banyak–syarat mendapatkan komisi. Nah, di sinilah letak masalahnya.

Kenyataannya bahwa tidak semua youtuber itu kreatif. Banyak channel youtube yang berisikan konten-konten tidak mendidik dan tidak penting. Mulai dari konten prank pelecehan, aksi bullying, hingga aksi vulgar dan menjurus ke arah pornografi.

Berbicara tentang konten youtube, hal ini berhubungan dengan ide dan kreatifitas. Poin ini menjadi faktor utama dalam keberlangsungan channel youtube itu sendiri. Persoalannya adalah, bilamana seorang youtuber kehabisan ide kreatif?

Tinggi semangat boleh tapi ide dan kreatifitas jauh lebih penting. Karya seorang youtuber tidak terlepas dari dua hal ini. Tetapi dalam kenyataannya, yang dialami dan terjadi di lapangan tidak semudah yang dikatakan.

Belakangan ini terjadi kasus pelecehan terhadap sekelompok waria atau transgender yang dilakukan oleh seorang youtuber muda berinisial FP bersama teman-temannya. Para waria ini di-prank dengan cara diberikan "dus sembako" berisi batu.

Para waria yang merasa dilecehkan lalu melapor kepada pihak kepolisian. Setelah diusut dan diburu, para pelaku akhirnya dibekuk dan diproses secara hukum.

Kasus ini menjadi viral dan heboh lantaran di tengah kondisi wabah Corona, ada saja kelakuan orang-orang seperti ini. Para pelaku terutama sang youtuber mendapat kecaman dari banyak netizen yang tidak terima dengan perilaku mereka.

Selain kasus terbaru ini, sebelumnya sudah sering terjadi prank-prank yang hampir serupa kepada ojol (ojek online). Ada juga konten youtube yang berisikan aksi vandalisme, bullying, dan lain sebagainya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline