Lihat ke Halaman Asli

Effendy Wongso

Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Chicken Smoky, Steik Ayam Bercita Rasa Barbeque

Diperbarui: 24 Juli 2022   11:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Chicken Smoky / Foto: Effendy Wongso

Lagi-lagi, menu berbahan ayam menjadi primadona para pelaku kuliner. Ayam, diracik dengan cara apapun tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi para koki.

Pasalnya, selain daging sapi, ayam adalah bahan makanan yang paling banyak dikonsumsi konsumen dunia. Berkat bahan makanan yang familier ini, pelaku kuliner dapat meluncurkan menu apa saja dengan bahan daging ayam yang disukai pelanggan, termasuk Chicken Smoky yang bakal diluncurkan pada awal Agustus 2022 mendatang, dan diproyeksikan menjadi salah satu menu andalan di Waroenk Oebufu.

“Sebelumnya, Chicken Smoky adalah steik ayam yang sangat digemari penikmat kuliner. Selain berbahan daging ayam dengan tekstur empuk, ayam fillet goreng renyah ini juga diimbuhi sayuran, kentang, telur mata sapi, dan saus barbeque (BBQ),” terang Head Chef Waroenk Group, Ahmad Niko saat ditemui belum lama ini di Waroenk Oebufu, Jalan WJ Lalamentik, Oebufu, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Ia menambahkan, steik ayam bercita rasa BBQ yang akan diluncurkan pihaknya untuk mengakomodir penikmat kuliner di Kota Kupang yang gemar menyantap menu Western.

“Saat ini, menu Western tidak hanya dikonsumsi ekspatriat atau wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung di Kota Sasando ini, tetapi juga warga Kupang dan sekitarnya,” papar Niko.

Beberapa makanan Barat seperti Chicken Smoky, sebutnya, secara domestik digemari warga lokal lantaran menggunakan bahan makanan yang familier dari dalam negeri sendiri seperti ayam.

“Jadi, bisa dikatakan Chicken Smoky adalah menu Western tetapi tetap mengusung kearifan lokal (karena menggunakan bahan-bahan lokal),” ujarnya.

Menurut Niko, beda halnya bila meracik steik berbahan daging sapi yang memang memiliki ragam alternatif impor yang sudah dimafhumi penikmat steik.

“Kalau steik daging ayam memang agak simpel, berbeda dibandingkan steik daging sapi yang memang memiliki ragam pilihan racikan. Seperti yang kita ketahui, daging sapi memang sedikit repot karena tergantung kekenyalan daging sapi itu sendiri. Sehingga, penikmat kuliner biasanya memilih sapi impor yang benar-benar dari peternakan sapi potong khusus untuk bahan steik,” paparnya.

Niko menjelaskan, secara esensial steik ayam klasik Eropa ini tidak pernah surut penggemar. Pasalnya, lapisan tepung roti di bagian luar isi (daging ayam) terasa renyah dan garing. Sehingga, itu pulalah yang menjadi ciri khas kelezatan menu tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline