Innalillahi wainna ilaihi roji'un.. Semua yang ada digenggaman kita sejatinya adalah milik Allah SWT dan akan kembali pada-Nya.
"Kami sangat berduka, semoga Pak Topo tidak lagi merasa sakit dan ditempatkan di tempat yang lebih bagus," ungkap Ivanka Rizaldy, putera Sutopo Purwo Nugroho yang mengabari kepergian ayahnya.
Sutopo tutup usia di Guangzhou, China, pada Minggu dini hari, pukul 02.00 waktu setempat. Sutopo meninggal dalam perjuangannya melawan kanker paru-paru.
Menurut rencana jenazah almarhum Sutopo Purwo Nugroho bakal dimakamkan, Senin (8/7/2019) sekira pukul 08.30 WIB di pemakaman umum Kelurahan Sonolayu, tak jauh dari rumah kedua orang tuanya.
Suharsono Harsosaputro, ayah Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB itu menyebut sempat menangis ketika melihat kondisi terakhir anaknya sebelum wafat saat menjalani pengobatan di Cina.
Suharsono sempat melihat kondisi anaknya yang sedang drop lewat foto, Sabtu (6/7/2019). Ia sebelum Sutopo sakit, anaknya sempat punya keinginan untuk memberangkatkan dirinya dan ibunya ibadah Haji.
Impian tersebut pupus karena Sutopo telah wafat.
Bagi kalangan jurnalis, Sutopo dikenal sebagai pekerja keras. Ia mampu memberikan penjelasan teknis tentang bidang tugasnya dengan kalimat sederhana sehingga awak media mudah mengungkapkannya.
Sebagai juru bicara dari lembaga yang banyak bersentuhan dengan publik itu, Sutopo selain ramah juga mau membagi pengalaman dengan awak media. Berbagai bencana alam baik yang disaksikan secara langsung dan informasi yang diterimanya mampu dijelaskan dengan baik.
Awak media yang memintai penjelasan darinya merasa terpuaskan. Seolah para jurnalis mendapat pemahaman dan informasi baru yang laik siar.
Sutopo adalah sosok yang sabar. Di lingkungan anggota keluarganya ia dikenal sebagai sosok penurut dan tidak mempersulit orang tuanya. Ia pun sering membantu sanak saudaranya yang memiliki kesulitan.