Lihat ke Halaman Asli

Edy Supriatna Syafei

TERVERIFIKASI

Penulis

Kelapa Muda, Delman dan Petasan Masih Mewarnai Ramadhan

Diperbarui: 25 Mei 2018   14:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasangan suami-isteri menjual kelapa muda. Foto | Dokpri

Sejak awal hingga sepekan pertama Ramadhan ini, menu berbuka puasa masih didominasi buah kelapa muda bagi sebagian warga Jakarta. Mengapa ya berbuka puasa harus didahului dengan meminum air kelapa?

Banyak alasan dikemukakan warga. Antara lain, kebersihannya lebih terjamin. Apa lagi bila bila diminum tanpa disertai es. Kelapa muda yang dibeli di berbagai lapak pinggir jalan atau trotoar, langsung dibelah. Diambil dagingnya dengan cara dikerok. Kemudian air dan kerokan kelapa tadi dimasukkan ke dalam bungkus plastik.

Ketika tiba di rumah, satu bungkus kelapa muda tadi dapat dikonsumsi untuk dua atau tiga orang. "Bagusnya sih tanpa ditambahi sirup. Kalau mau, ya ditambahi pakai gula merah," ungkap seorang penjual kelapa muda di pinggir Jalan Raya Ceger, Jakara Timur.

Belah kelapa muda. Foto | Dokpri

Air kelapa muda dalam beberapa tahun terakhir memang masih menjadi minuman favorit bagi penduduk Jakarta. Itu bisa dilihat dari bertebarannya penjual kelapa muda di berbagai titik.

Di kawasan pinggir Jakarta saja, seperti Cipondoh dan Bekasi, banyak pedagang membuka kios secara khusus untuk berbuka puasa. Ada yang duduk santai sambil menunggu azan Magrib untuk berbuka puas, ada pula yang membelinya dengan cara membungkus ke dalam plastik.

Para pedagang umumnya membeli dari agen di kawasan Pandeglang, Banten dan sekitarnya. Di tingkat pedagang eceran, harga kelapa muda dibandrol Rp12 hingga Rp13 ribu per butir.

Pada awal Ramadhan hingga kini permintaan kelapa muda masih tetap tinggi. Ini adalah dagangan musiman. Buah musiman lainnya yang diperkirakan akan membanjiri wilayah Jakarta adalah buah kulang-kaling. Orang Betawi menyebutnya buah atep.

Sementara timun suri nampaknya sudah berkurang animonya. Tapi untuk buah kulang-kaling sampai saat ini belum terlihat membanjir meski di beberapa pasar swalayan dan pasar tradisional sudah terlihat dijual.

**

Saat Ramadhan ini, ada di beberapa wilayah yang terlihat berbeda dari tahun sebelumnya.

Bila sebelumnya para bocah dalam mengisi Ramadhan dengan berekreasi menggunakan kendaraan odong-odong, yaitu mobil tua yang dipermak atau diubah bentuknya seperti kendaraan angkut, kini mulai terlihat berkurang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline