Lihat ke Halaman Asli

edo murtadha

I love traveling, making video

Vaping is Not A Crime

Diperbarui: 21 Juni 2016   19:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source image: mintyjuice

Entah karena sudah malas, atau kurang disiplin, belakangan ada saja alasan untuk tidak menghidupkan kembali otak ini untuk menulis. Padahal, Desember tahun 2015, saya sudah berjanji pada diri sendiri untuk akan selalu menulis, entah itu di kompasiana, blog, atau media apapun setiap hari 1 tulisan.

Kemudian, terasa berat dan mengkambinghitamkan pekerjaan, menamengi diri dengan kalimat: Gak punya waktu, capek banget. Dan berbagai alasan lainnya, yang logis maupun tidak logis.

Ada satu hal yang menurut saya bisa secara tidak langsung ‘memaksa’ kita untuk menulis, ya.. sering-sering main ke kompasiana. Sering-sering komen, dan diskusi atau hanya sekedar melihat kompasianer berdiskusi di kolom komen tulisan orang lain.

Tulisan ini mungkin ada kaitannya dengan hari tembakau sedunia 31 Mei yang lalu. Di kolom topik pilihan terdapat berbagai macam cerita bagaimana kompasianer menuliskan kisah-kisah uniknya dalam berhenti merokok.

Ya, saya bukan perokok kelas berat yang setiap hari bisangabisin 3bungkus atau perokok yang sudah belasan bahkan puluhan tahun berteman dengan tembakau. Saya perokok pada umumnya kok. Kenalan karena ingin dibilang keren, dan pada akhirnya jatuh cinta beneran.

Sudha 3 bulan mulai berhenti merokok. Saya ganti dengan rokok elektrik/Vape. Sebagian orang pasti akan mencibir saya, “Yaelah bang. Itu mah sama aja!,” atau “Lebih bahaya itu lagi daripada ngerokok, udah ngerokok normal aja”. Nah lho? Yang normal iu bukannya yang tidak merokok ya?

Bukan membela mereka pecinta vape atau produsennya, atau mendiskreditkan mereka yang sudah merokok bertahun-tahun.

Source image: Lizardjuice

Saya hanya ingin sharing pengalaman saya kenal dengan vaping.

Berawal dari menemani pacar yang melakukan operasi karena sakit, dan melihat biaya yang harus dikeluarkan untuk operasi saat itu. Saya langsung terteggun dan membayangkan, jika nanti saya sakit karena merokok, bagaimana ya? Berapa ya biayanya? Saya diam di pinggir jalan luar rumah sakit sambil menghembuskan asap rokok.

Sebetulnya saya sudah tau apa itu rokok elektrik, karena beberapa teman sudah ada yang menggunakannya, saat itu kalau tidak salah adalah tahun 2014. Saya research kembali, sehat tidak, kandungannya apa saja, macam-macamnya rokok elektrik, istilah-istilah yang biasa dipakai para penggunanya, dll.

Akhirnya saya beli, berkat panduan dari youtube, saya berusaha mengehntikan kebiasaan merokok biasa dan menggantinya dengan vape. Hari pertama-kedua biasa saja, saya masih menikmati rasa liquidnya yang kala itu rasa Vanilla. Namun hari ke-empat saya seperti orang sakau!. Dan akhirnya kembali lagi untuk merokok.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline