Lihat ke Halaman Asli

I Ketut Suweca

TERVERIFIKASI

Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Menulis sebagai Terapi Kesehatan

Diperbarui: 18 Juni 2020   19:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: https://id.pinterest.com/pin/257479303684694639/

Yang paling saya rasakan manfaatnya dari kegiatan menulis yang berkaitan dengan aspek psikologi adalah kegairahan hidup. Bisa menulis hal-hal yang bermanfaat bagi orang lain, sungguh menyemangati.

Memberi Gairah dan Semangat Hidup

Bisa menulis hal-hal yang selama ini terpendam sebagai gagasan di dalam ruang pikiran dan perasaan, sangat membebaskan, membuat plong. Kegairahan dan semangat berkaryalah yang sering saya rasakan dari kegiatan menulis.

Bisa menyelesaikan sebuah artikel dengan baik sudah menyenangkan. Kemudian, ketika artikel tersebut dimuat di sebuah media, lebih menyenangkan. Lalu, mendapatkan honorarium, juga menyenangkan, he he he. Atau, dibaca dan mendapat tanggapan positif dari para pembaca, kian berlimpah lagi  kegembiraan yang saya dapatkan.

Kesenangan demi kesenangan itu terakumulasi sedemikian rupa sehingga memberikan semangat untuk terus menulis. Goal utama sejatinya adalah dengan menulis saya merasa bisa berbagi kebaikan bagi orang lain, sekecil apa pun itu.

Medan untuk berbuat kebaikan sangat banyak, dan menulis hanyalah salah satu di antaranya. Beruntunglah saya dan kita semua yang memiliki keterampilan menulis sehingga secara leluasa kita bisa berbagi pengalaman, pendapat, pengetahuan melalui tulisan kepada para pembaca.

Menulis sebagai Terapi Kesehatan
Tapi, jangan lupa, di samping kebermanfaatan untuk orang lain, menulis juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan si penulis sendiri. Aktivitas menulis ternyata berpengaruh positif terhadap kesehatan. Maka, untuk tetap sehat tetaplah menulis. Demikian juga, untuk membantu kesembuhan dari gangguan kesehatan, tetaplah menulis.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan para ahli memang menulis sangat baik bagi kesehatan. Mari kita lihat beberapa hasil penelitian dan pendapat para ahli berikut ini.

Ilmuwan Fatima Mersini, mengatakan bahwa menulis merupakan forum terbaik untuk menumpahkan apa saja yang menjadi gangguan pikiran dan perasaan. Menulis menurutnya dapat meningkatkan kualitas kesehatan, dapat menjadikan tubuh terbebas dari penyakit kronis. "Menumpahkan gagasan dalam bentuk teks merupakan terapi yang menyembuhkan berbagai penyakit," tambahnya.

Selanjutkan, Pennebacker menyatakan bahwa lusinan penelitian telah membuktikan bahwa kebanyakan orang yang pernah memiliki trauma buruk di masa lalunya akan menjadi lebih baik dan lebih sehat setelah menulis.

"Pada intinya, bagi yang mengalami keguncangan jiwa atau mengalami depresi, bergegaslah menulis. Menulislah secara sangat bebas tanpa memedulikan struktur kalimat dan tata bahasa! Niscaya Anda akan terbebas dari deraan batin," tegas Pennebacker.

Meringankan Beban Karena Kanker
Berikutnya ada pula Susan Bauer-Wu, peneliti dari Harvard University, yang memberikan terapi kepada pasiennya yang disebutnya dengan terapi jurnal atau menulis ekspresif. Dikatakan, selama ini pengidap penyakit kanker hanya melakukan psikoterapi dan mengonsumsi obat-obatan antidepresan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline