Lihat ke Halaman Asli

Ecik Wijaya

Seperti sehelai daun yang memilih rebah dengan rela

Kita adalah Gelombang Pasang

Diperbarui: 27 Juni 2021   06:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku  jatuh  dalam perangkap
Di bui dalam sebuah jerat
Menguasai seluruh raga tanpa jera
Memberi beribu dera dibawah rembulan
Mata nyalang terjaga saban terkenang
Memburu kupu-kupu pagi dalam kepala
Menjumpai matahari, mencumbui langit

Aku yang terkurung dalam bui
Memilih bebas terbang bagai angin musim gugur
Menikmati hari syahdu dibawah bayang kuning dedaunan
Menyaksinya rebah dengan rela mengabu
Menemu kampung halaman tanpa luka
Disudut, angka almanak berhamburan lepas

Aku  terjerat dalam benang tipuan
Menipu diri dengan belati
Menapaki jalan sendiri tanpa peduli
Berseru pada jiwa; kita akan baik-baik saja
Ini jalan pencarian, perjalanan sesungguhnya
Tak ada syurga disini selain fatamorgana yang bakal musnah pada waktunya

"Ditengah hamparan padang
Bunga-bunga mengembang
Senandung hari kian sumbang
Lembayung ditengah hari terang
Jatuh dipelukan hijau ilalang
Kita adalah gelombang pasang"




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline