Lihat ke Halaman Asli

Hadi

Tukang Buku

Melawan Kelaparan ala Uganda

Diperbarui: 28 November 2023   09:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Uganda meupakan negara tropis di bagian timurBenua Afrika. GDP per kapita negara ini hanya  800-an dollar. Bandingkan dengan Indonesia yang di atas 4000-an. Dengan GDP sebesar ini, Uganda masuk  peringkat 20-an negara termiskin di dunia.

Namanya miskin, tentu dekat dengan kelaparan. Anehnya, tidak pernah terdengar berita bencana kelaparan di negara berjuluk Mutiara Afrika ini. Negara ini bahkan menampung 1,5 juta pengungsi dari negara tetangganya.

Mengapa bisa demikian? Kata kunci yang dapat menjawab pertanyaan tersebut adalah pisang.

Kalau Indonesia dan negara-negara lain di dunia tergantung pada beras, gandum, dan biji-bijian lain, Uganda adalah satu-satunya negara yang tergantung pada pisang. Konsumsi pisang per kapita negara ini hampir menyentuh 400 kg per tahun. Ini artinya, perut penduduk Uganda diisi lebih dari 1 kg pisang per harinya.

Kalau di banyak negara buah pisang dijadikan buah meja atau makanan ringan, di Uganda jauh lebih dari itu. Pisang menjadi makanan pokok sebagian (mungkin) besar penduduk Uganda. Pisang juga dimanfaatkan dalam upacara dan peristiwa adat tertentu masyarakatnya, seperti upacara kematian, kelahiran anak kembar, bahkan untuk menemukan pasangan yang meng-ghosting. Masing-masing memerlukan varietas atau kultivar yang berbeda.

Orang-orang pedesaan di Uganda, banyak yang menjadikan pisang sebagai alat tukar. Ada juga yang memanfaatkan jenis tertentu untuk kesehatan, obat kuat misalnya.

Ada pisang yang buahnya sekeras ubi atau singkong sehingga pelu dimasak dahulu supaya bisa dikonsunsi. Ada pisang yang khusus untuk dijadikan jus. Ada pisang yang bisa difermentasi untuk dijadikan minuman beralkohol. Ada juga pisang yang dapat dijadikan kudapan. Tentu saja ada pisang yang dijadikan buah meja layaknya pisang ambon di negara kita.

Ada 50-an varietas dan kultivar yang mum dibudidayakan di Uganda. Sumber lain menyebutkan ada 70-an. Saya belum menemukan angka yang pasti. Uganda adalah negara multietnis dan multibahasa etnis. Satu varietas atau kultivar pisang dapat mempunyai lebih dari satu nama. Satu nama, belum tentu merujuk pada kultivar atau varietas yang sama. Capek, kan?

Meskipun demikian, ada varietas atau kultivar tertentu yang mempunyai nama yang sama di seluruh negeri. Biasanya digunakan untuk yang sudah sangat populer.

Matoke mmisalnya. Pisang ini dikenal diseluruh negeri karena dapat dijadikan makanan pokok.

Pisang adalah tanaman yang penanamannya sangat fleksibel. Bisa di tanam di sudut pekarangan mana pun. Tidak seperti padi atau gandum yang harus di tanam di tempat khusus.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline