Lihat ke Halaman Asli

Sedialah Payung sebelum Hujan

Diperbarui: 17 Desember 2022   02:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: insights.id

Geliat alam nyata kian menggejala
Gempa, banjir bandang, erupsi gunung, hujan badai dimana-mana
Satu demi satu tampil dengan tiba-tiba tanpa kira oleh kita manusia

Isyarat apakah?
Pertanda apakah?

Apakah Tuhan sedang beri peringatan kepada umat manusia?
Atau memang manusia belum sadar jua dengan perilakunya?

Nafsu serakah ditonjolkan demi harta, tahta dan kuasa atas sesama
Menggilas, menindas dan menghisap pada sesama
Merusak tatanan keseimbangan alam semesta ciptaan Tuhan
Yang semustinya dijaga dan dipelihara demi kepentingan bersama
Dalam wujud saling kasih sayang dan saling memakmurkan antar sesama

Namun tidaklah demikian nyatanya
Tuhan Yang Maha Pengasih, Yang Maha Penyayang ... diabaikan!
Tak digubris mau-Nya, untuk apa alam semesta diciptakan-Nya bagi manusia?
Bukankah, tidaklah diciptakan alam semesta dengan segala isinya
Kecuali untuk dijaga dan dipeihara keseimbangannya?
Bukankah, tidaklah diciptakan jin dan manusia, kecuali hanya untuk mengabdi kepada-Nya?
Sadarkah diri manusia?

Lihatlah, saksikanlah!
Betapa ketimpangan sosial ekonomi pun menggejala
Wabah penyakit mulai merebak di belahan bumi
Krisis ekonomi, krisis energi, dan krisis pangan pun mulai terasa
Konflik perang antar bangsa yang tak berkesudahan
Apakah ini bukan lantaran akibat dari sebab ulah-ulah manusia perusak keseimbangan
Seperti yang telah diajarkan oleh Tuhan?

Tatanan hidup dalam kehidupan penuh dengan keseimbangan
Itulah, yang dimaui Tuhan kepada manusia
Sebagaimana torehan sejarah para nabi, patron kehidupan umat manusia yang tak terbantahkan 
Dalam membumikan ajaran Tuhan yang penuh dengan keseimbangan nan sempurna
Karena alam semesta pun diciptakan oleh Tuhan dengan prinsip dalam keseimbangan nan sempurna

Geliat alam semesta dengan bencananya yang kian menggejala
Ketimpangan sosial ekonomi yang melanda dan mulai menuju krisis
Adalah isyarat dan peringatan dari Tuhan ...

Belum cukupkah?

Dan, bersiap-siaplah
Karena sesal kemudian tiada guna ... 

*****

Kota Malang, Desember di hari ketujuh belas, Dua Ribu Dua Puluh Dua.
  




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline