Lihat ke Halaman Asli

Jejak Digital Sekolah

Diperbarui: 17 Oktober 2018   12:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://instagram.com/kairani.diana

"Pernah googling nama sendiri?"

Sudah berapa kali anda memasukkan nama anda sendiri di google dan search informasi apa yang ada di jagat maya tentang citra diri anda? Apakah anda pernah googling nama anggota keluarga anda? Apakah anda pernah googling sekolah anda atau tempat kerja anda? Apa yang anda dapat?

Google kini menjelma seperti perpustakaan terbesar di dunia yang bisa dikunjungi oleh siapa saja dari manapun, karena aksesnya sangat terbuka yang hanya dengan menggunakan telepon genggam siapapun bisa mendapat informasi tentang apa saja.

Seseorang yang merasa tak pernah memasukkan berita atau foto tentang dirinya ke google merasa terkejut bagaimana bisa tulisan atau foto-foto seseorang bisa diketemukan google.

Google menghimpun berbagai informasi berupa tulisan, foto dan video yang tersebar di internet melalui berbagai layanan seperti facebook, twitter, instagram, website, blog, youtube, aplikasi, toko online, dsb. 

Jika anda tak pernah menuliskan sesuatu atau menunggah foto atau video, maka google akan menghimpun tulisan, foto dan video yang mencantumkan diri anda yang diunggah oleh orang lain yang anda kenal maupun tak kenal.

Jika anda sebagai murid atau guru di suatu sekolah, silahkan googling nama sekolah anda, informasi berita, foto dan video apakah yang anda peroleh dari google? 

Berapa banyakkah jumlah info tentang sekolah anda? yang anda dapat saat googling sekolah anda merupakan jejak digital sekolah anda. Sebuah SLTA di Jakarta yang sedang viral menjadi berita di jagat maya dan group-group WA karena perbuatan salah satu guru yang mengajar di sekolah itu.

Jika jumlah murid sekolah itu 700 orang lebih, dengan jumlah guru dan tata usaha hampir 100 orang, yang jika jumlah 800 itu diikutkan kedua orang tua dan istri, suami serta anak-anak guru dan tata usaha, maka jumlah keluarga besar sekolah itu bisa 2.400 orang sedang merasa sedih karena pemberitaan tentang sekolah yang kurang bagus menjadi viral di mass media, termasuk media online yang dirangkum oleh google menjadi album yang tak sedap dilihat oleh lebih dari 2.400 orang keluarga sekolah itu, belum termasuk alumni yang telah tamat dari sekolah itu.

Saat saya menulis artikel ini, ada 8 halaman hasil pencarian tentang sekolah itu di google yang berisi 75 informasi artikel tentang peristiwa yang tak menyenangkan itu. 

Ada satu informasi baik tentang sekolah itu yang bertajuk "Prestasi" yang berasal dari website resmi sekolah itu yang sangat disayangkan ketika saya mengakses link itu website sekolahnya hanya ada dua prestasi murid yang diperoleh pada tahun 2017, sementara prestasi gurunya tak ada, apakah sejak sekolah itu didirikan pada tahun 1986 tak pernah ada murid atau guru yang memperoleh prestasi?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline