Lihat ke Halaman Asli

Dwi Marfuji

Runner, pingin hidup sehat dan syukur manfaat buat orang lain

Konvensional dan Local Dimerger dengan Online

Diperbarui: 23 Maret 2016   12:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Mergerkan semua pihak, satu sistem aplikasi bersama apa jadi salah satu solusi? doc.shutterstock"][/caption]Serasa melihat sebuah drama, saat menonton berita petang dan pagi tadi. Pendemo dihadang pekonvoi, hmm..bener-bener serasa mengikuti movie box ofice. Saya sebenranya tak ada hubungannya dengan kedua belah pihak meskipun dikota sya sendiri,( jogja) sudah masuk new entry player yang dimaksudkan. 

Beberapa kawan sempat membandingkan layanan-layanannya antara yang konvensional dan yang online, saya tak begitu merspon tentunya, karna saya jarang bahkan bisa dibilang belum pernah menggunakan jasa ini. Ya, mungkin karna mobilitas saya tinggi sehingga kendaraan pribadi masih meannjadi pilihan pertama, bahkan saat ditengah malam pun saya tetap tak takutdan tak khawatir masalah transportasi. Namun melihat masivnya pemberitaan dan malah sebagian media mulai memeainkan perannya maka saya sedikit urun rembug, uneg2 sederhana pribadi, mudah-mudahan tak merugikan atau bahkan melukai salah satu pihak(sudah banyak diketahui bahwa media TV maupun surat kabar kini tak lagi objektif, tergantung siapa yang punya) Satu kata MERGER!

Yah, pemerintah dalam hal ini khususnya menteri perhubungan,PakJonan dan menkominfo PakRudi ada baikny baiknya segera ambil tindakan nyata, apa musyawarah bersama atau langsung keluarkan kebijakan mergerkan kedua institusi, cukup berikan wadah aplikasi bersama, dalam hal ini Indonesia seandainya mau belajar bisa belajar dengan Korea Selatan. Mereka juga memiliki problem yang sama dengan kita dan belum lama terpecahkan dengan langkah brilian itu, tinggal Indonesia mau atau tidak mengikuti kisah sukses tersebut.

Kita sadari, ini tak semudah membalikan telapak tangan, namun setidaknya memang keadilan perlu digalang bersama. Tak perlu saling merasa lebih baik, apalagi saling adu otot, adu pamer power. Sudahlah, pada akhirnya walaupun kita banyak perbedaan namun kita itu tetap ada kesamaan, mudah-mudahan sedikit kesamaan itu bisa menyatukan. 

Selebihnya adalah wewenang pemerintah, Sabar dan saling menghargai adalah sikap yang tepat, Pak Jokowi dan menteri-mentrinya pasti akan memberikan angin segar untuk kedua belah pihak, tunggu saja saatnya :-)

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline