Lihat ke Halaman Asli

Dwi Lestari Wiyono

Pekerja di industri Food and Beverage yang menyukai dunia kepenulisan

Sepotong Kuas XIV

Diperbarui: 6 Mei 2024   13:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Dwi Lestari Wiyono 

Oleh : Dwi Lestari Wiyono

Apa makna dari sebuah keyakinan? Apa makna dari sebuah kepercayaan? Jalanan berdebu yang kutapaki belumlah usai. Aku masih mencari, masih mencari walau meraba. Mengapa banyak sekali pemahaman di negeri ini? Mengapa banyak sekali kepercayaan? Tidak bisakah kita mengenal hanya satu Tuhan. Tidak bisakah kita mengenal hanya satu keyakinan. Beragam, amat beragam kepercayaan dan keyakinan di negeriku. Aku tidak boleh mengeluh, aku tidak boleh menghujat. Hargai, hargai itu sebagai bentuk toleransimu. 

***

"Siapa? Ada siapa di balik ragamu?" 

 

***

 

Aku tak mengerti dan tak memahami pula bagaimana semesta awal bermula. Aku tak mengerti, tak memahami. Mengapa banyak orang harus menumpahkan darah hanya demi sejengkal tanah? Bukankah ini semua titipan Tuhan? Kau konyol Mikael ini masa kini. Masa di mana semuanya harus kau takar dengan nominal. Dengan nominal Mikael. Aku mendebat ketidakadilan. Aku mendebat kecurangan dan hal-hal yang bertentangan dengan kemanusiaan. Aku munafik, aku munafik sejati. Berapa banyak darah yang menetes di tanganku? Berapa banyak penyumbat telinga yang harus kubeli hanya untuk sedikit meredam suara lolongan para korbanku? Kau pikir sudah berapa banyak? Berapa banyak aku berkorban demi nama baik keluargaku kau pikir? Aku berkorban karena akulah yang terpilih. Aku terpilih. 

 

***

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline