Lihat ke Halaman Asli

KKN di Kampung Sendiri, Mahasiswa Universitas Diponegoro Ajak Warga dan Siswa Sekolah Dasar Lakukan Hal Kreatif

Diperbarui: 15 Agustus 2020   20:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan edukasi pembuatan handsfree sanitizer sederhana (Foto dokumentasi pribadi)

Jakarta (15 Agustus 2020) – Pandemi Covid-19 mengharuskan pemerintah untuk memerintahkan protokol kesehatan dengan mengharuskan adanya physical distance. Hal ini berdampak pada kegiatan KKN Tim 2 Undip tahun 2020, KKN yang biasanya dilakukan secara berkelompok (tim) di lokasi yang telah ditentukan oleh LPPM maka saat ini ditentukan sendiri oleh mahasiswa di lokasi sesuai dengan domisili (kampung halaman) masing-masing.

KKN Tim 2 Undip kali ini mengangkat tema “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)”. KKN ini dilakukan selama 45 hari sejak tanggal 5 Juli 2020 hingga 15 Agustus 2020.

Dwi Ayu Lestari, Mahasiswa Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro, melaksanakan kegiatan KKN di kampung halamannya di RT.17 RW.06 Kelurahan Cilandak Barat Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan. Mahasiswa tersebut menjalankan 2 program utama KKN yang telah dibuat berdasarkan keadaan lingkungan disekitarnya dan hasil diskusi dengan aparat RT.17 serta berdasarkan latarbelakang program studi yang diambilnya.

Pada program yang pertama, mahasiswa Univeristas Diponegoro mengajak warga RT. 17 RW.06 Kelurahan Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan untuk membuat Handsfree Sanitizer Dispenser sederhana dan mudah.

Pelaksanaan program ini didasarkan pada isu penyebaran Covid-19 bahwa penggunaan hand sanitizer bersama dapat beresiko menjadi perantara penyebaran virus corona karena sentuhan tangan pada botolnya. Tangan sebagai salah satu organ tubuh yang sering kali berinteraksi, menyentuh dan menjadi media penyebaran kuman, virus serta bakteri yang berbahaya. Banyak masyarakat yang tidak menyadari itu atau enggan untuk mengatasinya. Terutama di tempat umum, seperti tempat makan dan warung kelontong. Beberapa warung sudah menyediakan handsanitizer, namun tidak menjaga sisi higienisnya. 

Selain di warung banyak warga yang juga menggunakan hand sanitizer bersama dirumah tanpa mengindahkan resiko penyebaran Covid-19 melalui media botol hand sanitizer. Padahal hal sepele seperti ini malah dapat menimbulkan dampak yang besar dikemudian hari.Warga yang terpapar Covid-19 dapat menularkan ke warga lain melalui sentuhan di botol hand sanitizer.. Sudah banyak yang menjual produk handsfree sanitizer dispenser, namun dengan harga yang tidak murah, sehingga tidak dapat terjangkau oleh semua kalangan.

Pelaksanaan program pertama dilakukan pada hari Senin, 20 Juli 2020, dengan mendatangi rumah-rumah beberapa warga di RT.17 dan memperagakan langsung cara pembuatannya. Warga bertanya langsung mengenai cara pembuatan dan alat atau bahan lain yang dapat digunakan untuk membuatnya.

Setelah kegiatan pencontohan pembuatan, warga mengaku teredukasi mengenai cara pembuatan alat handsfree sanitizer dan mengerti prinsip dasar kerja alatnya. Selain memberikan pelatihan cara membuat handsfree sanitizer dispenser sederhana, mahasiswa juga memberikan alat handsfree sanitizer dispenser sederhana buattannya kepada warung di sekitar RT.17.

Pemberian handsfree sanitizer buatan sendiri ke warga (Foto dokumentasi pribadi)

Program kedua yang dilajankan mahasiswa adalah mengajak siswa Sekolah Dasar Negeri Cilandak Barat 07 untuk membuat eksperimen fisika sederhana di kala PJJ (Pelajaran Jarak Jauh). Pelaksanaan program ini didasarkan pada isu School from Home (belajar di rumah/jarak jauh) akibat adanya penyebaran Covid-19.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline