Lihat ke Halaman Asli

Pamer Tanda Riya?

Diperbarui: 13 Maret 2023   20:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Memiliki sesuatu yang berharga baik itu berupa benda, pasangan, atau keluarga memang seringkali membuat kita ingin berbagi cerita atau kebahagiaan memilikinya dengan orang lain. Tetapi niat berbagi itu seringkali disalah artikan jika kita melakukannya dengan berlebihan dan cenderung terkesan memamerkan. 

Kondisi pamer kekayaan atau kebahagiaan di media sosial pada zaman sekarang sudah menjadi konsumsi publik yang tidak asing lagi. Dan bahayanya jika fenomena pamer ini sudah dianggap sebagai sesuatu yang lumrah dan bukan lagi mencerminkan rasa malu jika dilakukan secara berlebihan maka kecemburuan sosial akan semakin terasa. 

Mereka yang suka pamer-pamer tidak lagi hanya berasal dari kalangan artis atau publik figur saja tetapi sudah merambah ke masyarakat umum yang memviralkan dirinya lewat konten-konten aneh dan tidak mendidik.

Bayangkan jika fenomena pamer ini semakin merajalela bak virus mematikan. Yang akan terjadi manusia akan kehilangan sisi kemanusiaannya, sifat sombong, angkuh, sok kaya, sok berkuasa akan banyak menguasai sifat manusia itu sendiri. Maka jika ini sampai terjadi tunggulah kehancuran adab dan moral di dunia ini.

Hal yang paling terlihat adalah tingkat kejahatan semakin meningkat, baik itu kejahatan di dunia nyata maupun di dunia maya. Kejahatan yang terjadi seperti pencurian tidak hanya berkedok ekonomi tetapi sudah merambah kepada alasan untuk pemenuhan gaya hidup. Ini bisa saja terjadi karena pelakunya terlalu sering berangan-angan ingin hidup enak seperti artis yang selalu berkecukupan malahan sampai berlebihan hidupnya. Pelaku pencurian seperti ini cenderung berpikiran instan ingin mendapatkan sesuatu tanpa kerja keras.

Apakah ada hal positif yang bisa kita ambil dari sikap suka pamer  sebagian orang kaya ataupun artis yang sering kita lihat di media sosial? Menurut saya ada. Pamer kekayaan ataupun kemesraan yang dilakukan sebagian orang ini bisa kita contoh untuk bekerja lebih keras dan lebih pintar. Dibalik kebiasaan pamer orang-orang ini pasti terselip sebuah kisah inspiratif yang mereka ceritakan. 

Mungkin proses mereka sampai bisa menjadi kaya melalui suatu usaha atau bisnis. Atau mungkin kisah sedih yang pernah dialami sebuah pasangan hingga menuntun merek menjadi mesra. Sekarang tinggal kita sebagai pemirsa apakah akan hanyut dalam dampak buruk pamer ataukah kita bisa mengambil dan mencerna sisi positif dari sikap suka pamer ini. Keputusan ada di tangan anda.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline