Lihat ke Halaman Asli

Gobin Dd

TERVERIFIKASI

Orang Biasa

Akhir Kisah Grup Neraka dan Peluang di Babak 16 Besar

Diperbarui: 14 Desember 2023   06:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Paris Saint Germain (PSG) dan Borussio Dortmund bermain imbang 1-1 dan lolos ke babak 16 besar Liga Champions. Foto: Franck Fife/AFP via Kompas.com

Kegagalan tim asal Liga Inggris, Manchester United (MU) tembus ke babak 16 besar Liga Champions Eropa 2023/24 agaknya mengejutkan. Berada satu grup dengan Bayern Muenchen, Copenhagen, dan Galatasaray, MU sebenarnya bisa berbicara banyak di kualifikasi grup.

Dari sisi materi pemain, MU bisa bersaing dengan Muenchen, dan bahkan bisa mengatasi Copenhagen dan Galatasaray dengan muda.  

Namun, tim asuhan pelatih Erik Ten Hag ini tak memenuhi ekspetasi. Malahan, MU berada di posisi buncit klasemen grup A. Artinya, MU tak hanya tersingkir dari Liga Champions tetapi juga gagal mendapatkan satu tiket ke Liga Eropa. 

Kegagalan MU lolos ke babak 16 besar seperti menambah peta persaingan grup neraka Liga Champions musim ini. Di grup A, tim-tim seperti Copenhagen, MU dan Galatasaray harus mencari satu tiket menyusul Muenchen ke babak selanjutnya hingga di laga terakhir. 

Secara mengejutkan, Galatasaray dan MU tersingkir dan Copenhagen berhasil menemani Muenchen ke babak 16 besar. 

Selain grup A, Grup F juga masuk kategori grup neraka. Grup yang terdiri dari Borussia Dortmund, Paris Saint Germain, AC Milan dan Newcastle ini sudah diprediksi sebagai grup negaka sejak dilihat dari hasil pengundian. 

Terbukti, tim-tim yang berada di Grup F ini harus bersaing hingga di laga terakhir guna mendapatkan satu tiket ke babak selanjutnya. Akhir kisah, Dortmund dan PSG yang bermain imbang 1-1 di laga terakhir berhasil lolos ke babak 16 besar.

Peta persaingan di grup F ini memberikan warna tersendiri pada kualifikasi grup Liga Champions musim. Rata-rata tim yang berasal dari empat liga terbaik di Eropa ini bersaing ketat selama masa kualifikasi. 

PSG yang biasanya superior di selama kualifikasi grup dalam satu dekada terakhir harus berjibaku untuk mendapatkan satu tiket ke babak 16 besar. Bahkan, PSG keluar sebagai runner up dan di babak 16 besar bisa berpeluang bermain kontra tim-tim kuat.  

Begitu pula dengan Newcastle yang berstatuskan sebagai pendatang baru Liga Champions musim ini. Tim asuhan Eddie Howe gagal menunjukkan tajinya di kualifikasi grup, walau di laga kedua kontra PSG, Newcastle tampil cukup meyakinkan yang mana menang 4-1 atas PSG. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline