Lihat ke Halaman Asli

Gobin Dd

TERVERIFIKASI

Orang Biasa

Ketangguhan Chelsea, Bahan Introspeksi untuk Real Madrid

Diperbarui: 6 Mei 2021   16:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Real Madrid gagal capai final Liga Champions setelah disingkirkan Chelsea dengan agregat skor 3-1. Sumber foto: Getty Images via Goal.com

Real Madrid gagal meladeni kekuatan Chelsea di semifinal leg 2 Liga Champions (6/1/21). 2 gol yang tercipta ke gawang Madrid menunjukkan kedigdayaan pasukan Thomas Tuchel. Chelsea pun berhasil melaju ke final berkat kemenangan agregat 3-1.

Dengan kemenangan ini, Chelsea akan bertemu tim seliga, Manchester City pada partai final di Istanbul, Turki. Pertemuan ini berasa Premier League. Agak sulit diprediksi karena kedua tim sudah kerap bertemu dan saling mengenal satu sama lain.

Faktor Thomas Tuchel menjadi poin tambahan bagi Chelsea. Tuchel patut diapresiasi. Mantan pelatih PSG ini berhasil mengubah wajah Chelsea dalam waktu yang relatif singkat. Perubahannya pun sangat gemilang.

Selain akan bermain di partai final Liga Champions, Tuchel juga akan membawa timnya bermain di final Piala FA kontra Leicester City. Menariknya, Tuchel berhasil membawa Chelsea ke partai final dengan menyingkirkan Man City di semifinal Piala FA dengan skor tipis 1-0.

Bagaimana pun, keberhasilan Chelsea mengalahkan Man City di semifinal piala FA menjadi dukungan moral di partai final. Man City bukanlah tim yang patut ditakuti.  

Dengan itu pula, kemampuan Chelsea tak bisa dipandang sebelah mata. Sudah diuji dengan kesolidan pasukan Pep Guardiola. Makanya, sangat sulit memprediksi tim mana yang akan keluar sebagai juara pada final Liga Champions mendatang.

Terlepas dari itu, ketangguhan dan pencapaian Chelsea merupakan hasil investasi yang tak sedikit. Di awal musim, Chelsea terbilang sebagai tim yang royal membelanjakan pemain di tengah masa pandemi. Beberapa pemain muda dimasukan ke dalam skuad utama.

Akan tetapi, hingga paru musim Frank Lampard mentok dalam meramu pasukan barunya itu. Investasi klub seperti berjalan menuju kehampaan. Puncaknya ketika pihak klub berani memecat Lampard dan memilih Tuchel yang juga baru dipecat oleh PSG.

Pilihan atas Tuchel ikut disangsikan oleh banyak pihak. Bagaimana bisa Chelsea menggantikan posisi pelatih yang dipecat dengan pelatih yang barusan dipecat oleh klub lain.

Tuchel meruntuhkan keraguan banyak pihak. Perlahan tetapi pasti Chelsea menemukan ritme konsistensinya.

Sejauh ini, Chelsea sudah berada di empat besar klasemen Liga Inggris, berada di partai Final Piala FA kontra Leicester dan final Liga Champions kontra Manchester City.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline