Lihat ke Halaman Asli

Gobin Dd

TERVERIFIKASI

Orang Biasa

Ini yang Bisa Menyebabkan "Tarik Rem" Anies Bisa Sia-sia

Diperbarui: 12 September 2020   21:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta. Sumber foto: Kompas.com

Persoalan pandemi merumitkan situasi di Indonesia. Jumlah kasus korona terus bertambah.

Hal ini juga terjadi di ibukota negara, DKI Jakarta. Karena ini, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berencana untuk mengembalikan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Pengembalian status PSBB ini seperti langkah tarik rem a la pemerintah DKI di tengah perkembangan kasus korona. Menghentikan mobilisasi massa yang dinilai berpeluang dalam penyebaran Covid-19 dinilai sebagai cara untuk meminimalisir penyebaran kasus.

Ya, setelah pelonggaran masa PSBB, banyak pihak yang seolah tidak peduli dengan situasi. Beraktivitas dengan biasanya, tanpa peduli dengan situasi pandemi. Sebagai akibatnya, tidak sedikit orang yang terpapar dengan penyakit Covid-19.

Hal yang sama juga terjadi di sini, Filipina. Sewaktu karantina dilonggarkan dan akses mobilasi massa dibuka, jumlah kasus meningkat drastis. Karena ini, pemerintah pusat melakukan tarik rem sebagaimana yang akan diberlakukan di DKI Jakarta.

Tarik rem untuk status PSBB seolah menguapkan gagasan new normal. Realitas menunjukkan banyak orang yang tidak menerjemahkan gagasan itu dengan cara hidup harian.

Seyogianya, gagasan new normal itu nampak lewat cara hidup baru. Dalam mana, menjalani protokol kesehatan bukan dilakukan atas dasar instruksi dari otoritas semata atau juga takut dihukum, tetapi itu merupakan bagian dari cara hidup. Protokol kesehatan merupakan cara hidup baru yang dijalani masyarakat.

Berbicara tentang cara hidup acap kali mengandaikan terbangunnya kesadaran pada setiap individu. Kesadaran itu melibatkan pengetahuan dan sikap dalam menyikapi sebuah situasi. Pada situasi pandemi, hemat saya, tidak sedikit orang yang tidak sadar dengan situasi yang terjadi.

Menganggap remeh situasi pandemi dan tidak peduli dengan kesehatan adalah bentuk dari lemahnya kesadaran di dalam diri. Terlebih lagi, jika banyak orang diasupi dengan informasi-informasi hoaks tentang pandemi.

Dengan situasi seperti ini, apa pun kebijakan yang mau diambil tanpa dibarengi dengan kesadaran dari masyarakat, kebijakan itu akan bertepuk sebelah tangan. Termasuk, kebijakan karantina atau juga PSBB total.

PSBB merupakan kebijakan dalam menghadapi pandemi korona. Kembalinya PSBB merupakan cara untuk mengatasi penyebaran kasus pandemi korona.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline