Lihat ke Halaman Asli

Gobin Dd

TERVERIFIKASI

Orang Biasa

Ingin Umur Panjang? Belajarlah dari Rahasia Chitetsu Watanabe, 112 tahun

Diperbarui: 17 Februari 2020   07:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Chitetsu Watanabe saat menerima penghargaan dari Guinness world record. Sumber foto CCTV.com

Usia merupakan bagian dari siklus hidup kita manusia. Umumnya kita tidak bisa menerka hingga usia ke berapa kita bisa hidup di dunia. Kita tidak tahu kapan akhir dari usia kita di dunia ini.

Meski demikian, paling tidak kita bisa berkontribusi dalam mengontrol panjang dan pendeknya usia hidup kita. Salah cara mengontrol usia hidup kita adalah lewat menjaga kesehatan hidup harian kita.

Kesehatan menjadi penting karena itu akan menjadi jaminan hidup kita di dunia. Prinsipnya semakin kita menjaga dan peduli pada kesehatan hidup kita, kita pun berpeluang untuk mencapai usia panjang.

Adalah Chitetsu Watanabe yang berasal dari Jepang. Dia sudah berusia 112 tahun.

Sebelum menginjakkan usianya yang ke-113 tahun, pada bulan depan, Watanabe mendapat penghargaan dari Guinness world record. Penghargaan itu merupakan tanda pengakuan pada Watanabe sebagai salah satu orang tertua di dunia saat ini.

Penghargaan itu berikan di Niigata, Jepang. Dalam penghargaan itu tertulis kalau Watanabe berusia 112 tahun 344 hari.

Usia panjang yang dicapai oleh Watanabe menunjukkan kalau berusia panjang bukanlah kemustahilan. Bahkan Watanabe masih bekerja di kebun saat dia masih berusia 104 tahun. Bahkan dia masih mengonsumsi gula.

Dalam salah satu wawancara bagi salah satu orang tertua asal Jepang ini pada tahun lalu, dia mengatakan kalau rahasia untuk berumur panjang adalah untuk tidak selalu marah dan selalu tersenyum.

Rahasia yang cukup sederhana. Rahasia ini menjadi bagian dari kepribadian setiap orang.

Setiap orang bisa tersenyum. Setiap orang bisa mengontrol emosi untuk tidak marah.

Dengan kata lain, umur panjang bukan saja persoalan menjaga kesehatan fisik, tetapi kesehatan jiwa. Kita tidak hanya menjaga pola makan, tetapi kita juga mesti menjaga kesehatan mental dan jiwa kita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline