Lihat ke Halaman Asli

Aqil thea

Jurnalis

Piala Dunia 1966: dari Tropy yang Dicuri, Gol Hantu hingga Perjalanan Inggris Menuju Juara

Diperbarui: 15 Januari 2020   21:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jurnalisbola.com

DALAM satu dekade terakhir, para pencinta bola pasti sepakat, bahwa kompetisi Liga Primer Inggris adalah yang terbaik di antara liga-liga sepak bola lain yang ada dibelahan bumi ini.

Wajar, dengan pengelolaan kompetisi yang begitu apik dan terjadwal dengan baik serta dipadu padankan dengan industri sepak bola yang ditangani secara profesional.  Kompetisi sepak bola di Negeri Ratu Elizabeth telah menjadi magnet bagi pemain top-top dunia guna merumput di sana.

Belum lagi, tim-tim peserta liganya juga tim-tim yang memiliki sejarah pnjang dalam perjalanan sepak bola Inggris hingga terkenal ke seantero dunia. Sebut saja, Manchester United, Liverpool, Manchester City, Arsenal dan Chelsea.

Namun bagai sebuah ironi, ketika kompetisi liga berjalan dengan baik dan diakui sebagai yang terbaik di dunia tidak berbanding lurus dengan prestasi tim nasionalnya.

Sepanjang sejarah perhelatan Piala Dunia maupun Piala Eropa, Negara yang disebut-sebut sebagai pelopor atau penemu olahraga paling populer di dunia ini nyatanya minim gelar.

Dalam perjalanannya, tim yang berjuluk tiga singa atau The Three Lions ini baru sekali meneguk nikmatnya gelar juara dunia, yakni pada tahun 1966 silam atau 54 tahun lalu. Saat Inggris menjadi ruan rumah turnamen sepak bola paling akbar di kolong langit tersebut.

Tapi, kesuksesan The Three Lions ini nyatanya tidak berjalan mulus. Bahkan, cenderung sarat  dengan drama dan kotroversi.

Betapa tidak, sebelum turnamen berlangsung, tropy juara dunia, yang waktu itu masih disebut Piala Jules Rimet sempat dicuri dalam sebuah pameran.

Beruntung, akhirnya tropy yang menjadi kebanggaan pemain sepak bola maupun timnas di dunia bisa ditemukan kembali berkat bantuan seekor anjing yang bernama Pickles. Anjing pintar ini menemukan tropy Jules Rimet tersebut dalam keadaan terbungkus koran, di semak-semak Kota London, Inggris.

Itu drama yang terjadi di luar lapangam sebelum turnamen digelar. Sementara, dalam turnamen itu sendiri, Piala Dunia 1966 memang sarat dengan peristiwa-peristiwa yang memancing kontroversi. Sebut saja, kekalahan telak Uruguay oleh Jerman Barat dengan empat gol tanpa balas di babak perempat final. Hal ini terjadi gara-gara dua pemain andalan Le Celeste, Horacio Troche dan Hector Silva diusir wasit.

Hal serupa juga terjadi pada tim Tango Argentina saat melawan tuan rumah Inggris di fase yang sama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline