Lihat ke Halaman Asli

H.D. Silalahi

orang Tigarihit

Reshuffle Menteri: The Right Man On The Wrong Place

Diperbarui: 16 September 2020   15:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gedung Utama Astra Internasional Tbk (sumber : Astra.co.id)

Pada tahun 2008, seorang petinggi produsen kendaraan roda dua, pernah memprediksi, pada saat perbandingan populasi kendaraan roda dua dengan jumlah penduduk sudah berada pada rasio 1 : 3, selera masyarakat akan bergeser, permintaan kendaraan roda empat akan meningkat dan permintaan sepeda motor akan bergeser dan sudah berada pada level hobi, permintaan sepeda motor berjenis moge, enduro, klasik, trail akan berangsur naik. 

Berselang 10 tahun, mengutip laman transportologi.org, pada tahun 2017, prediksi sang petinggi tersebut sudah terbukti. Di tahun itu, permintaan sepeda motor ber-cc- besar dan mobil pribadi sudah meningkat pesat. Yang terjadi selanjutnya, sudah dapat ditebak, perusahaan tempat petinggi itu bernaung, sudah mempersiapkan diri menghadapi perubahan yang terjadi. Perusahaan tersebut sudah memiliki satu divisi, yang khusus menangani penjualan dan perawatan sepeda motor ber-CC-besar.

Populasi Kendaraan Bermotor Indonesia Tahun 2017 (sumber : transportologi.org)

Contoh kecil ini menunjukkan, bagaimana seorang pemimpin yang memiliki kompetensi dan visi, mampu menganalisis kondisi di masa depan dan mengambil kebijakan yang tepat untuk kebutuhan organisasinya. Mendapat pemimpin sekaliber inicukup sulit, biasanya didapat dari proses kaderisasi yang lama, pengalaman mumpuni dan rekruitmen yang berkualitas.  

Ujaran filosofi lama yang mengatakan "input yang bagus menghasilkan outcome berkualitas" dan "the right man on the right place"  masih berlaku hingga saat ini, meskipun zaman terus berubah. Filosofi ini juga masih dipakai perusahaan-perusahaan besar di Dunia seperti  Google, Facebook, Nike, Coca Cola dan lain-lain.

Reshuffle Menteri

Ilustrasi Sistem Pemerintahan (sumber : Indonesia.go.id)

Kendatipun sudah banyak perubahan, hal kecil seperti contoh kasus diatas, cukup langka dijumpai pada para pemegang jabatan di Republik ini. Yang terlihat oleh penulis, sistem yang diaplikasikan di birokrasi pemerintahan, belum mampu menyediakan lingkungan kerja yang mengakomodasi SDM cerdas dan berkompetensi.

Di masa pendemi sekarang, kurun waktu yang penuh dengan ketidakpastian dan terjebak dalam dilema antara memilih menyelamatkan ekonomi atau mendahulukan penanganan kesehatan, semakin memperlihatkan kebutuhan akan Menteri yang kapabel dan mampu mengambil kebijakan tepat di situasi genting. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline