Lihat ke Halaman Asli

Don Zakiyamani

Penikmat Kopi Senja

BJ Habibie Buktikan Ilmuwan Dapat Menjadi Politisi

Diperbarui: 12 September 2019   16:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: merdeka.com

Bangsa Indonesia sedang berduka atas meninggalnya presiden ke-3 BJ Habibie. Walikota Banda Aceh malah mengimbau warganya agar menaikkan bendera merah-putih selama 3 hari sebagai ungkapan rasa duka mendalam. BJ Habibie memang sosok yang dikagumi karena kecerdasan dan segudang prestasinya. Tapi berapa banyak pengagumnya yang meneladani beliau?

Dalam tulisan singkat ini saya ingin mengajak para pengagum beliau menjadi pengagum sejati. Pengagum yang meneladani beliau bukan sebatas kagum ikut-ikutan. Atau kagum karena melihat kehebatan beliau belaka tanpa mencoba mendekati kehebatan beliau. Negarawan sekaligus ilmuwan itu tak banyak di dunia ini, apalagi di Indonesia.

Ilmuwan yang berpolitik tak banyak di atas muka bumi ini. BJ Habibie salah seorang yang tak banyak itu. Barangkali anggapan kita selama ini, berdasarkan realitas memang, jangankan ilmuwan bahkan seorang akademisi yang berpolitik akan kehilangan moralnya. Tapi BJ Habibie membuktikan bahwa politik tidak jahat, para pelaku politik yang jahat.

Bagi beliau, politik adalah cara untuk mensejahterakan manusia melalui keputusan yang manusiawi. Ditopang dengan ilmu yang dimiliki, negeri akan menjadi pemain utama dalam industri. Karya beliau sudah tercatat dalam sejarah. Tanpa gembar-gembor tanpa publikasi apalagi sebagai bahan kampanye, Habibie sukses membuat pesawat terbang.

Dan hasil karya beliau bukan milik swasta. Namun milik bangsa Indonesia. Ini tentu berbeda dengan kampanye mobnas tapi faktanya mobil tersebut milik swasta. Habibie membuktikan bahwa ilmuwan yang berpolitik dengan benar akan sangat membantu negeri.

Pertanyaannya sekarang, berapa banyak ilmuwan yang paham politik apalagi berpolitik? Kalaupun ada, apakah mereka cukup mampu menahan diri sehingga ilmu mereka tidak teracuni. Hari ini kita semua wajib mengubah paradigma negatif tentang politik, termasuk para ilmuwan maupun akademisi yang alergi pada politik. 

Politik kita memang harus diisi orang-orang berilmu bukan orang-orang bodoh yang hanya mengandalkan uang. Seleksi itu hendaknya dilakukan partai politik sebagai kendaraan politik, sebagai industri politisi. Jangan lagi pencalegan maupun dukung mendukung didasari uang. 

Kita sangat berharap orang-orang baik tidak takut berpolitik. Habibie sudah membuktikan bahwa moral dan kebaikan akan tetap terjaga meski berpolitik. Bahkan kemajuan bangsa semakin nyata apabila orang-orang baik menjadi politisi, menjadi pengambil kebijakan. Jangan serahkan negeri kepada begundal dan pembalak uang negara.

Selamat jalan Prof. BJ Habibie, semoga ada penerusmu dalam politik, ilmu, dan negara. Indonesia butuh ilmuwan, negarawan sekaligus politisi seperti anda.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline