Lihat ke Halaman Asli

Djulianto Susantio

TERVERIFIKASI

Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Selamat Jalan Pakar Keramik Kuno Naniek Harkantiningsih

Diperbarui: 6 September 2022   07:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Almh. Naniek Harkantiningsih, pakar keramik kuno Indonesia (Sumber: Profil Naniek H. Wibisono di Facebook)

Pakar keramik kuno Indonesia, M. Th. Naniek Harkantiningsih, meninggal dunia di Jakarta pada Senin, 5 September 2022. Naniek masuk Jurusan Arkeologi UI pada 1974. Beliau lulus pada 1980. 

Setelah itu beliau berkarier di Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas) sebagai peneliti di bidang keramik (keramologi). Beliau memperoleh pangkat Ahli Peneliti Utama (APU) pada 2002,  dibarengi dengan jenjang kepangkatan sebagai Pembina Utama Golongan IV/e pada 2003.  

Sebagai Profesor Riset dari LIPI beliau membacakan orasi pengukuhan pada 2006. Sejak itu beliau berhak menyandang gelar dan nama Prof. (Ris.) M. Th. Naniek Harkantiningsih. Pada 2019 Naniek pensiun dari Puslit Arkenas. Pada awal 2022 Puslit Arkenas bubar karena digantikan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional).

Orasi Naniek Harkantiningsih pada 2006 (Sumber: repositori.kemdikbud.go.id)

Abu Ridho

Naniek belajar keramik kuno dari Abu Ridho, seorang pakar keramik bertaraf internasional dari Museum Nasional. Pengetahuannya terus bertambah sehingga sering diminta bantuan oleh organisasi dan instansi lain. Selain di Himpunan Keramik Indonesia, beliau membantu Maritime Heritage Gallery milik Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Museum Seni Rupa dan Keramik.

"Marine Heritage Gallery memikul penghargaan untuk Mba Naniek, karena Gallery bisa tertata seperti saat ini berkat beliau dan senang rasanya MHG menjadi salah satu karya kebanggaan beliau," begitu kata Zainab Tahir dari MHG di Facebook.   

Naniek sering mengikuti beberapa pelatihan tentang teknik identifikasi dan analisis keramik di luar negeri. Pengetahuan tersebut, selain diterapkan pada pelaksanaan tugas dan kewajiban di instansinya, juga menjadikannya sebagai konsultan ahli, baik di lembaga pemerintahan maupun swasta.

Keramik kuno dari kapal karam di Cirebon (Sumber: Naniek Harkantiningsih)

Atas profesinya itu ia mendapatkan Awards dari Adam Malik Foundation pada 1986, untuk memperdalam dan menambah pengetahuan di bidang perkeramikan ke negara-negara produsen keramik.  

Selama menjalankan tugas pokoknya sebagai peneliti, ia membantu tim teknis Sistem Informasi Kebudayaan serta mengoordinatori dan mengajar pelatihan yang berhubungan dengan arkeologi ataupun informasi kebudayaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline