Lihat ke Halaman Asli

djeng sri

penuliscerita dan freelancer menulis

[100Puisi] Anak-anak Nakal

Diperbarui: 17 Februari 2016   11:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="copyright by bowobagus'p"][/caption]

judul: [100Puisi] Anak-anak Nakal

.

.

.

Sssreeekk sreekkk.. bunyi penghapus papan tulis beradu dengan papan tulis yang penuh gambar. Entah berapa lama sang pelukis bersusah payah menorehkan berbatang-batang kapur padanya, yang pasti kini lukisan itu mulai pudar, hilang oleh goresan-goresan penghapus yang lincah dimainkan anak-anak nakal.

"Yesss!" teriak mereka bersamaan saat coretan terakhir tersapu dengan bersih. Tiada lagi lukisan indah pada papan tulis sederhana itu. Mereka lalu tertawa terkekeh-kekeh, nampaknya sangat puas dengan ulah dan hasil perbuatannya. Salah seorang dari mereka duduk dan berkata,

"Itulah hukumnya, bila suka mimpi yang aneh-aneh!"

"Ya, memang pelukis ini sungguh tak tahu diri!" seorang yang lain menimpali

"Benar! Sang guru saja sudah menorehkan sabdanya, bahwa ia telah..."

"Najis!" yang paling kecil berteriak memotong dari ujung ruangan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline