Lihat ke Halaman Asli

Dinda Farikha Aprilia

Mahasiswa Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro

Mahasiswa KKN Undip Lakukan Ini pada Warga yang Kesal karena PPKM dan Resah karena Anak Main Game Terus

Diperbarui: 3 Agustus 2021   00:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelaksanaan KKN /dokpri

Semarang (02/08/2021) -- Pandemi Covid-19 hingga saat ini masih menjadi tantangan terbesar bagi masyarakat Indonesia bahkan seluruh negara lainnya. Dampak pandemi di berbagai segi kehidupan sangat terasa dan banyak merugikan masyarakat. 

Saat ini pemerintah sedang mengupayakan cara untuk menekan angka kasus yang meroket pada gelombang kedua yang terjadi pada akhir Juni lalu. Angka kasus terkonfirmasi positif di Indonesia per 2 Agustus 2021 telah mencapai angka 3.462.800 dan kasus harian tertinggi mencapai angka 56.757 pada 15 Juli 2021.

Terjadinya gelombang kedua membuat pemerintah memberlakukan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat di Pulau Jawa dan Bali mulai tanggal 3 Juli hingga 20 Juli 2021 kemarin. Namun, PPKM tersebut diperpanjang hingga 2 Agustus 2021 dengan perubahan nama menjadi PPKM Level 4 karena kasus terkonfirmasi belum menunjukkan adanya penurunan yang signifikan.

Beredarnya informasi mengenai keparahan pandemi Covid-19 dan diberlakukannya PPKM karena lonjakan kasus Covid-19 menimbulkan tantangan baru bagi masyarakat. Masyarakat dituntut untuk dapat beradaptasi dengan situasi saat ini untuk dapat menjalani kehidupan sehari-hari selama pemberlakuan PPKM dan masa pandemi.

Hasil survey lokasi dan wawancara dengan Bapak Cipto Raharjo selaku Ketua RT 03 RW 02 Kelurahan Karanganyar Gunung, Kecamatan Candisari, Kota Semarang, dan sang istri, adanya lonjakan kasus dan diberlakukannya PPKM ini cukup membuat warga merasa kesal, cemas, dan resah. 

Dimana segala aktivitas yang biasa dilakukan oleh warga menjadi terhambat dan orang-orang sekitar banyak yang sudah terpapar virus Covid-19. 

Selain itu, para para orang tua juga sering mengeluhkan anak-anak mereka yang kurang tertarik dengan kegiatan sekolah daring selama masa pandemi. 

Anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain game online dan 'mabar' atau main bareng bersama anak sebaya lain di wilayah RT 03 RW 02 Kelurahan Karanganyar Gunung. 

Anak-anak juga lebih menyukai bermain game online dibandingkan melakukan aktivitas lain seperti menonton tv, mengobrol dengan orang tua, mengikuti sekolah daring, maupun mengerjakan tugas-tugas sekolahnya.

Dari permasalahan-permasalahan tersebut, mendorong mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro Periode 2020/2021 untuk memberikan edukasi kepada warga RT 03 RW 02 Kelurahan Karanganyar Gunung dengan harapan warga dapat mengatasi tantangan-tantangan di masa pandemi dan PPKM. 

Program pertama yang disusun oleh mahasiswa adalah psikoedukasi terkait regulasi emosi di tengah lonjakan kasus Covid-19. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline