Lihat ke Halaman Asli

Jangan Pikirin, Abang

Diperbarui: 31 Januari 2016   02:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

 

Pada suatu hari....

"Menurutmu bagaimana, D?" tatap Fufu pelan.

Aku nyengir. Kumainkan cangkir berisi teh hangat.

"D, seriuslah!"

Aku nyengir. Hujan deras membasahi tanah di pekarangan rumah Fufu. Kutatap Fufu sekilas. Pria tampan ini memang mempesona. Di balik wajahnya yang mempesona, ada kharisma tersendiri. Ah, sayang, dia lebih tertarik dengan Fuli dan Fudi.

"Lu straight, D?"

Aku nyengir. "Ya, iyalah. Emangnya ada apa?"

"Oh, kirain."

"Sebetulnya, kemana arah pembicaraan kita sore ini, Fu?" tatapku bingung. "Bingung dengan pilihan hidup selanjutnya, memintaku untuk mendamaikanmu dengan Fuli atau Fudi, atau apa? Kau kudu tegas, Fu. Kau memilih Fuli atau Fudi atau bagaimana kalau kau memilih aku saja?"

Fufu terdiam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline