Lihat ke Halaman Asli

sholikhulhadi SandangSarwono

Pimpinan LSM _LKPS ARUMPUKATTAYLOR PATI, bergerak di bidang sosial, hukum dan kemasyarakatan , pengawalan kasus ko_insidental

Satu Langkah Tetapi Berbeda Arah

Diperbarui: 14 April 2019   13:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Salah satunya melalui program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS). Melalui program ini, seniman bisa langsung datang berinteraksi dengan siswa di sekolah. Sebagai upaya penguatan pendidikan karakter siswa dan mengangkat kesenian lokal, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati melalui bidang kebudayaan membuat gerakan seniman masuk sekolah.

Salah satunya adalah pentas seni gerakan seniman masuk sekolah (GSMS) 2018 bertempat di lapangan sepak bola Kayen. Pentas seni ini menampilkan kesenian dari berbagai sekolah se- Eks Kawedanan Kayen dari SD, SMP, dan SMA, Rabu tgl (28/11/18).

Peserta pentas seni di bagi menjadi tiga bagian (pagi, siang dan malam) dengan menampilkan berbagai seni menurut kemampuan kreasi yang dimiliki oleh masing-masing siswa diantaranya adalah :

Pagi  : pentas seni tari dari SDN I (Gabus), pentas teater SDN Sunggingwarno (Gabus), pentas wayang kulit SDN 02 (Jimbaran).

Siang : pentas senin tari dari SMA PGRI (Kayen), pentas teater dari SMPN 01 Sukolilo, pentas wayang kulit dari SMPN 02 (Tambakromo).

Malam : pentas seni sendratari dari SMP 01 (Gabus), seni barongan dari SDN 03 (Angkatan Lor), Kethoprak dari SMPN 02 (Kayen).

Menurut  Paryanto (Kabid kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab.Pati) saat memberikan sambutan mengatakan," Gerakan seniman masuk sekolah ini  tidak hanya kegiatan pembelajaran saja, namun, anak-anak dipersiapkan untuk pentas. Untuk mempersiapkan gerakan seniman masuk sekolah ini, dalam waktu sepekan kedepan kami akan melakukan pendataan para seniman beserta kesenian yang bisa dimasukkan sebagai pelajaran di sekolah," ujarnya.

Para pelajar nantinya akan digembleng oleh para seniman dan pelaku seni secara langsung, demikian dijelaskan Kepala Bidang Kebudayaan Paryanto kepada Bratapos_ saat dimintai keterangan.

Selain itu, karena peran dari guru kesenian di sekolah dinilai masih kurang. Jadi untuk benar-benar mengangkat kesenian, kami langsung datangkan seniman yang berkecimpung langsung untuk mengajar, papar Paryanto.

Pada 2017 lalu Dinas yang juga membidangi kebudayaan itu pernah melakukan gerakan serupa, namun sepertinya tidak berjalan sesuai rencana karena hanya ada enam sekolah yang melaksanakan.

Pada tahun ini ada 26 sekolah dasar yang bakal dimasuki seniman. Pembiayaannya kami dapat bantuan dari pusat. Semua pembiayaan dari sana ini tentu cukup membantu gerakan ini," ungkap Paryanto

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline