Lihat ke Halaman Asli

Penat

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Diantara samar pasir berbisik

Aku melangkah dalam gontai

Sembari berharap ombak pantai berdebur menyisir

Mengikis getir pelan perlahan membawa lesap secarik kenangan

Seperti ketika pendar biru kelabu

Lesap tak tentu oleh siklon waktu

Diantara lengkuhan nafas yang sengau terhela

Ku selipkan setumpuk penat pekat jiwa

Menempel lekat menyekatdada

Miriskan lirih penatterdera

Endapkan asa henyak lesap di jiwa

Barang kali kau terlalu eksotik

Sampai sekedar tepis wangiparfummu

Aku harus terus terjatuh terguling-guling di tanah berlumpur

Tersungkur dan asa terhambur




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline