Lihat ke Halaman Asli

Diannita Harahap

TERVERIFIKASI

Microbiologist

Enkapsulasi Minyak Atsiri

Diperbarui: 31 Mei 2023   18:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Freepik

Eksplorasi minyak atsiri belakangan menjadi tren penelitian dasar pada dekade ini. Tujuan lanjutannya untuk diaplikasikan pada bidang pangan, obat-obatan, kosmetik, parfum dan aromaterapi, kemasan, pertanian dan industri terkait lainnya.

Minyak atsiri diekstrak dari tumbuhan dengan nilai ekonomi tinggi. Tidak terkecuali pada tumbuhan lokal.

Hampir semua bagian tumbuhan dapat diekstrak minyak atsirinya. Demikian mengingat metabolit sekunder memang tersebar di seluruh bagian tumbuhan.

Kita ketahui bersama bahwa aplikasi minyak atsiri di bidang pangan berperan sebagai pengawet alami apakah yang ditambahkan dalam makanan olahan maupun formulasi pada kemasan pangan. Kemasan aktif istilahnya. Mengingat sifatnya sebagai antimikroba dan antioksidan.

Permasalahannya terapan teknologi minyak atsiri dalam industri dihadapkan pada permasalahan sukar larut dalam air. Selain itu ketahanan minyak atsiri terbatas terhadap kondisi pemrosesan seperti suhu, oksidasi, derajat keasaman (pH), tekanan dan sebagainya.

Semakin tinggi ketertarikan produsen industri menggunakan minyak atsiri pada praktik olahan pangan menuntut inovasi dalam mempertahankan kondisi minyak esensial selama proses agar tetap fungsional.

Ilustrasi minyak atsiri. Sumber: freepik.com/jcomp

Salah satu cara menjaga minyak atsiri agar tetap fungsional dengan menerapkan jalan enkapsulasi. Teknik ini memiliki kelebihan mengurangi sifat hidrofobisitas minyak atsiri yang berdampak pada sifat organoleptik (diukur oleh panca indera seperti cita rasa, aroma, tekstur, dan sebagainya) yang semakin baik.

Di samping itu karakteristik minyak atsiri yang mudah menguap membutuhkan penanganan dengan memerangkap materi inti, ya si minyak atsiri tadi. Bahan penyalut dapat terdiri dari polimer protein dan karbohidrat.

Menurut penelitian Putri pada tahun 2020 menjelaskan bahwa metode koaservasi kompleks memiliki efisiensi enkapsulasi hingga 92,20 % dengan perbandingan minyak atsiri Lavender dan Sereh Wangi serta bahan penyalut yaitu 1:2. Pada penelitian ini menggunakan bahan penyalut kombinasi gelatin (protein) dan maltodekstrin (karbohidrat) dan melibatkan spray drying (kering semprot).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline