Lihat ke Halaman Asli

Diannita Harahap

TERVERIFIKASI

Microbiologist

Postbiotik dan Parabiotik Pangan Fungsional "Teman Baik" Probiotik

Diperbarui: 26 Januari 2023   10:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teknologi proses pada produksi parabiotik. Sumber gambar : Quevas-Gonzales dkk. (2020)

Banyak diantara kita tentunya sudah mengenal istilah pangan fungsional. Probiotik dan prebiotik oleh BPOM RI telah dikategorikan dalam kelompok tersebut.

Keduanya sering sekali dikonsumsi tunggal maupun berpasangan. Hadir sebagai sinbiotik jika berpasangan. Sinbiotik memiliki nilai lebih karena tidak saja mengandung gizi yang cukup, juga materi non-gizi (komponen bioaktif) yang mempengaruhi kesehatan.

Jika menelusuri kata kunci di mesin pencari google, banyak artikel ilmiah atau artikel popular yang kita peroleh dengan mengetik probiotik dan prebiotik. Tidak demikian dengan postbiotik dan parabiotik.

Apakah kita semua juga sudah pernah mendengar dan memahami dengan baik istilah postbiotik dan parabiotik ? keduanya tentunya masih berpangkal pada probiotik.

Defini keduanya dari beberapa ahli masih beragam. Postbiotik lebih kepada proses pasca fermentasi dengan melibatkan teknik seperti sonikasi, penambahan bahan kimia dan secara enzimatis. Kematian sel masih tetap meninggalkan jejak komponen fragmen dinding sel, komponen bioaktif intraseluler, sekresi metabolit ke medium dan sebagainya. 

Kesemuanya itu masih memiliki efektifitas setelah sel hidup mikroba inaktif/mati.

Sedangkan parabiotik untuk beberapa definisi mengambil pendekatan supernatan bebas sel yang diproses dengan tahapan sterilisasi seperti suhu tinggi/ohmic technology, uap panas, radiasi ion, radiasi UV dan tekanan tinggi.

Sel mikroba yang telah mati dilaporkan masih memiliki aktivitas biologi. Beberapa diantaranya seperti antikanker, antiproliferasi, anti obesogenik, antiinflamasi, hipokolesterolemik, antioksidan dan imunomodulator. Namun di masa depan masih perlu kajian yang lebih luas seperti pengaruh pola makan dan kandungan senyawa dalam postbiotik dan parabiotik.

Berdasarkan hasil penelitian yang dirangkum melalui membaca literatur review bahwa postbiotik dan parabiotik dapat membantu dalam pencegahan infeksi gastroenteritris, infeksi saluran pernafasan, infeksi oleh patogen enterik, penyakit alergi dan sebagainya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline