Lihat ke Halaman Asli

Bagaimana Cara Pembelajaran Agama Awal untuk Anak Usia Dini?

Diperbarui: 29 Maret 2017   21:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

   Pembelajaran agama awal untuk anak usia dini dapat dilakukan pertama kali dengan pengenalan tentang siapa Tuhan dan Siapa nabi Muhammad hal ini dapat kita kenalkan secara ringan lewat nyanyian yang juga sudah dikaitkan dan disambungkan dengan kalimat tauhid atau syahadat. Tidak hanya nabi Muhammad kita juga harus mengenalkan nabi lainnya paling tidak 25 nabi yang sudah banyak buku yang menceritakan tentanb kisah mereka. 

Bawa anak masuk kedalam cerita  - cerita menarik didalamnya. Sebagai orang tua atau pendamping kita harus bisa membentuk hal - hal yang menarik dan memiliki banyak cara agar anak - anak tertarik. Tidak hanya mendengar cerita namun juga tanpa disadari memahami sekaligus hapal.

  Karena kitab suci adalah kitab umat islam kita seharusnya mengenalkan kepada anak - anak bagaimana cara membacanya, bagaimana bentuk hurufnya, berapa hurufnya, apa saja hurufnya dengan cara asik dan menyenangkan dapat dengan bentuk card, dapat juga digambar langsung lalu diwarnai dengan indah dengan warna yang cerah. Agar anak - anak dapat tertarik. Dan juga sekarang juga banyak jiga berbagai video tantang lagu - lagu yang mengenalkan bagaimana bentu dan rupa huruf hijaiyah dengan lirik yang sederhana dan mudah dihapal. 

Dapat juga dengan permainan yang disebut dengan permainan tebak jadi dimana permainan itu dimainkan perkelompok lalu membentuk lingkaran guru dapat membwa benda apapun dan melemparkan kepada siswa yang ditunjuk untuk menjawab, dapat juga dengan bernyanyi lalu berhenti kepada salah satu siswa dan diminta menyebut huruf hijaiyah. Bisa juga dengan berlari lalu siapa yang dipukul pundaknya harus lari dan mengejar yang memukul bila kena yang kena harus menyebutkan huruf hijaiyah dan bagaimana bentuknya dan apabila tidak ada yang terkena maka keduanya harus menyebutkan huruf hijaiyah.

  Lalu kita harus mengenalkan surah al - fatihah dan bacaan tahiyat dalam sholat karena kedua hal tersebut adalah bacaan yang senantiasa dibaca dalam sholat apapun baik sunah maupun wajib. Karena sayang sekali bila kedua hal penting tersebut tidak diajarkan orang tua sebagai pendamping serta orang dewasa pertama yang berhubungan langsung dengan anak. 

Karena pahala dari bacaan tersebut akan mengalir dan terus mengalir jika bacaan itu terus dibaca. Kedua bacaan tersebut dapat diajarkan sekaligus dihapalkan kepada anak dengan membacanya terus menerus disamping anak atau lebih tepatnya memperdengarkan terus menerus kepada anak. Yang lama kelamaan akan hapal dengan sendirinya. Hal ini saya dapatkan dari Ustad saya yang mengajar Ngaji dipondok saya. Beliau menuturkan bahwa sayang sekali bila hal emas itu diajarkan oleh para guru.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline