Lihat ke Halaman Asli

Dhila Anisa

Mahasiswa

Saat Teman Broken Home, Apa yang Harus Dilakukan?

Diperbarui: 1 Juli 2021   06:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat Teman Broken Home, Apa yang Harus Dilakukan? | vebma.com

Beberapa hari yang lalu saya berkesempatan untuk berkunjung disalah satu SMP Negeri yang ada di kota ini. Sebagai seorang mahasiswa baru tentunya saya merasa sangat antusias memperhatikan murid-murid SMP kala itu.

Waktu itu saya ditugasi memberi sedikit materi kepada siswa-siswa tersebut. Siswa SMP yang notabene adalah masa peralihan antara anak-anak ke masa remaja adalah masa dimana anak tersebut serba ingin tahu dan melakukan apa-apa yang menurut mereka menarik.

Setelah beberapa saat waktu pulangpun tiba, kami saling berjabat tangan dan tibalah pada siswa terakhir, entah mengapa serasa ada yang berbeda dengan siswa yang satu ini, sejak awal dia terlihat lebih pendiam dibanding teman-teman yang lain, akhirnya sebelum pulangpun saya sempat berbincang sedikit dengan siswa laki-laki tersebut.

Baca juga: Dear Broken Home

"Dek, pulang sama siapa?"
"Sendiri kak"
"Nggak dijemput? Ini kan udah sore banget dek"
"Nggak kak hehe"
"Biasanya pulangnya juga sendiri? Dirumah ada siapa aja emang?
"Saya di rumah sama nenek"
"Ohh..terus orang tua?"
"Orang tua udah pisah, dan masing-masing sudah menikah lagi. Jadi saya tinggal sama nenek.".
"Ohh..Ya udah pulangnya hati-hati ya dek"
"Iya kak, terimakasih"
"Sama-sama"

Dari cerita singkat di atas, seorang anak selayaknya mendapatkan kasih sayang orangtua dan tumbuh di dalam lingkungan yang mendukungnya untuk berkembang. Namun apa jadinya jika anak tersebut tinggal di dalam keluarga yang tidak harmonis atau broken home?

Sebuah penelitian yang dilakukan di The University of New Hampshire Cooperative Extension Inggris menunjukkan bahwa anak yang berasal dari keluarga broken home akan terkena berbagai dampak yang berpengaruh terhadap proses pertumbuhannya. Diantaranya yaitu

1. Dampak Emosional. 

Saat terjadi broken home, anak-anak yang masih berusia tiga hingga 13 tahun dapat mengalami pertumbuhan emosional yang terhambat. Akhirnya sang anak lebih memilih untuk jarang dirumah dan bisa saja meluapkan emosi serta masalah yang dibawanya diluar rumah

Baca juga: Anak Broken Home Tidak Punya Masa Depan, Benarkah?

2. Dampak Sosial. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline