Lihat ke Halaman Asli

dhifa na

mahasiswa

Revitalisasi Transportasi Umum di Surabaya untuk Menunjang Mobilitas Masyarakat

Diperbarui: 16 Juni 2022   10:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Surabaya atau biasa disebut dengan Kota Pahlawan ini termasuk dalam salah satu kota terbesar di Indonesia setelah Jakarta dan merupakan ibukota provinsi Jawa Timur. 

Artinya, Surabaya menjadi pusat pemerintahan serta segala aktivitas di Jawa Timur sehingga banyak masyarakat Indonesia yang tertarik untuk sekedar mengunjungi atau bahkan menetap di Kota Surabaya. Beberapa diantaranya adalah para pelajar, para pekerja atau bahkan wisatawan lokal maupun asing yang tertarik untuk berkunjung dan menetap di Kota Surabaya.

Eksistensi dari masyarakat tentunya tidak terlepas dari segala aktivitasnya. Untuk menunjang segala aktivitas masyarakat sangat dibutuhkan keberadaan transportasi seperti, kendaraan pribadi ataupun angkutan umum. 

Bagi masyarakat asli Surabaya mungkin mereka telah memiliki kendaraan pribadi masing-masing, sementara bagi masyarakat pendatang tentu membutuhkan angkutan umum untuk menunjang mobilitas mereka, namun seringkali mereka menemukan berbagai kendala terhadap angkutan umum di Surabaya.

Angkutan umum di Kota Surabaya terdiri atas bis kota, bemo, becak, dan ojek online. Sebelum maraknya ojek online, banyak dari masyarakat yang masih menggunakan bemo, becak, dan bis kota. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu kondisi angkutan umum ini semakin memburuk baik dari segi keamanan, kenyamanan maupun segi kelayakan angkutan umum. 

Pihak operator maupun pemerintah kurang memperhatikan kondisi dari angkutan umum, sehingga angkutan umum ini mulai jarang ditemukan, terutama di tengah kota. Melihat kondisi tersebut, banyak dari masyarakat yang lebih memilih untuk menggunakan jasa ojek online. Dengan menggunakan ojek online, masyarakat tentu lebih mudah untuk menjangkau tempat tujuannya tanpa harus berkorban waktu.

Akan tetapi, penggunaan ojek online ini juga terdapat kekurangan tersendiri. Salah satunya, yakni biaya yang bisa dibilang cukup mahal. Sementara kita tahu bahwa tidak semua pengguna ojek online ini berasal dari masyarakat kalangan atas. Hal ini tentu membuat masyarakat merasa kebingungan jika ingin pergi ke suatu tempat. 

Mereka ingin menghemat biaya, sementara angkutan umum yang bisa dikatakan tidak menghabiskan banyak biaya justru susah untuk dijumpai. Tentunya hal ini menjadi kendala yang cukup serius bagi masyarakat. Maka dari itu pemerintah Kota Surabaya perlu menerapkan kebijakan revitalisasi terhadap angkutan umum.

Revitalisasi merupakan upaya untuk menghidupkan atau menggiatkan kembali program kegiatan atau apapun yang sebelumnya telah terhenti atau terlantar (Rita & Capah, 2016). 

Meskipun belakangan ini pemerintah telah meluncurkan Suroboyo Bus, akan tetapi hal tersebut belum cukup efektif bagi masyarakat. Bisa kita lihat bahwa jangkauan dari Suroboyo Bus tidak menyeluruh dan masyarakat cenderung masih bingung dengan rute-rutenya.

Sementara revitalisasi untuk angkutan umum lainnya seperti bemo ataupun becak ini tidak pernah terlihat adanya program pemerintah yang bersangkutan dengan hal ini. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline