Lihat ke Halaman Asli

dhea cahyani

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ

Peran Pemuda dalam Dinamika Perkembangan Media Sosial di Masa Kini

Diperbarui: 9 Desember 2021   19:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh Dhea Cahyani Putri  Mahasiswa Pendidikan Sosiologi       

Tahun 2021 menjadikan tahun ini sebagai tahun yang sudah termasuk dalam  era milenial atau modern, dimana era ini sangat cepat arusnya dalam perubahan perkembangan  global yang memengaruhi banyak perubahan dalam berbagai bidang  seperti halnya dalam perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi dimasa milenial ini sangat cepat dalam setiap waktunya dengan ada perkembangan teknologi ini pula memengaruhi bagaimana gaya hidup generasi pada masa ini bertindak dan ikut andil dalam kontribusi perkembangan teknologi. 

Salah satu bidang yang sangat berdampak dengan adanya perkembangan teknologi ialah social media. Social media di era milenial ini memiliki daya cakup luas pada setiap tingkat umur individu dan salah satu tingkat umur yang memiliki daya pengguna tinggi ialah remaja sampai dengan dewasa atau dapat dikatakan  sebagai pemuda. 

Pemuda yang dikenal sebagai generasi yang memiliki gaya hidup yang interaksinya luas serta cepat belajar akan perubahan memiliki kontribusi besar dalam  berkembangnya dinamika  social media yang ada atau dapat dikatakan sebagai  pemuda merupakan agen perubahan (agent of change)  . 

Pemuda yang dikenal dengan interaksi yang luas  menyebabkan   perputaran budaya dan pemuda yang memiliki sifat semangat tinggi untuk menciptakan hal baru dan tidak akan mau kalah saing atau tertinggalnya gaya hidup dengan pemuda lain alhasil menghasilkan suatu konten yang selalu dipost di media social yang nyatanya media social tempat mempertontonkan gaya hidup seseorang, hal ini pula menyebabkan arus dinamika perkembangan media social dengan cepat berputar dalam isi konten dan tren yang ada dikarenakan ada kontribusi pemuda yang aktif dalam mempertahankan  dinamika dan mengikuti gaya hidup yang dipertontonkan dimedia social. 

Media social menjadi tempat pemuda untuk berekspresi akan minat  dan gaya  hidup pemuda yang ada sehingga hal ini pula menjadikan  media social media menjadi ajang bagaimana pemuda dalam singkatnya mempertontonkan bahwa gaya hidupnya asik dan modern. Dengan adanya semangat ini menjadikan pemuda lain yang dikenal bahwa memiliki sikap yang daya semangat tinggi dan tidak ingin kalah saing membuat hal baru  akan terus mencoba menciptakan konten terbaru, kekinian, terbaik dan menjadikan sebuah daya saing.

Interaksi yang tercipta dalam arus dinamika perkembangan social media yang didalamnya ada kontribusi besar pemuda selaras dan sejalan dengan pandangan salah satu teori sosiologi yaitu teori interaksionisme simbolik yang dikemukakan oleh tokoh Wiliam James, James M. Baldwin, John Dewey, George H. Mead, Charles Horton Cooley, Wiliam I. Thomas, dan Kuhn maupun Herbert Blumer yang dimana berisi asumsi bahwa manusia dalam setiap interaksi yang dilakukannya membentuk makna dengan menggunakan simbol-simbol  melalui proses komunikasi. 

Secara ringkas makna  yang dimiliki teori interaksionisme simbolik ini ialah individu melakukan interaksi dan dalam interaksi itupula terdapat suatu pertukaran makna yang ada dalam terjadinya suatu interaksi. Teori ini pula sejalan bagaimana arus pertukaran interaksi  yang bekerja dalam perkembangan media social yang didalamnya terdapat kontribusi pemuda dalam dinamikanya.

Pemuda yang melakukan interaksi secara virtual dalam dinamika perkembangan konten yang ada dimedia social menyebabkan arus pertukaran itu tetap berjalan dan interaksi ini mempunyai makna dalam setiap kegiatannya dimedia social yang menyebabkan konten yang ada akan tetap terus berjalan dan dipertukarkan. 

Dengan adanya interaksi yang terjadi dan ada makna disetiap interaksinya alhasil hal ini bisa memengaruhi bagaimana dinamika keadaan media sosial itu sendiri  seperti isi yang berkonotasi positif maupun negatif, pengendalian yang dipegang kendalinya oleh pengguna media social ini akan membawa arah perkembangan media social yang ada. Arah yang dimaksudkan yang dapat mengendalikan ialah contohnya seperti  berikut :

  • jika ada muncul suatu konten tren yang berkonotasi  negatif akan direspon balik oleh pengguna  media social yang dimana pengguna media social yang memiliki latar belakang berbeda dalam pengetahuannya membantu dalam melihat positif atau tidaknya ataupun benar atau hoax sekalipun konten yang ada.
  • Pemuda yang memiliki kontribusi besar dalam penggunanya pun memiliki skill interasi social yang luas akan berkontribusi bagaimana pertukaran budaya yang ada sehingga memegang kontribusi konten yang beragam dalam produksinya
  • Kontribusi pemuda yang mempunyai skill interaksi social yang luas menjadikan hal penyebaran konten dalam dinamikanya sangat dipengaruhi akan hal ini

Alhasil dalam ketiga hal tersebut dapat terlihat bahwa pemuda mempunyai kontribusi dalam perannya perkembangan dinamika social media yang ada menjadikan arah media social itu dapat kearah yang baik atau tidaknya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline