Lihat ke Halaman Asli

Dhani Apriandi

Seorang Notaris

Menyikapi Pubertas Anak

Diperbarui: 13 Agustus 2021   10:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Anak adalah salah satu karunia terbesar bagi pasangan suami-istri. Kehadiran anak bagi mereka, tak hanya memberikan kebahagiaan, namun juga mengubah status mereka menjadi orang tua.

Menjadi orang tua adalah impian bagi setiap pasangan suami-istri. Dengan menjadi orang tua, maka ada misi mulia baru yang harus mereka emban, yakni memelihara dan membimbing Si buah hati hingga besar nanti.

Sebagai orang tua, proses tumbuh-kembang anak menjadi sangat penting. Ini dikarenakan, fase tumbuh-kembang anak tidak akan bisa terulang kembali. Oleh karena itu, pembimbingan terhadap anak menjadi sangat perlu.

Salah satu fase tumbuh-kembang anak yang memerlukan bimbingan dari orang tua adalah ketika anak memasuki fase pubertasnya. Dalam fase ini, anak mulai mengalami berbagai perubahan, baik terhadap fisik maupun psikisnya.

Sekilas Pandang Tentang Pubertas Anak

Menurut Soetjiningsih, Pubertas adalah suatu periode perubahan dari tidak matang menjadi matang. Perubahan ini akan dialami oleh setiap anak seiring dengan pertumbuhan dan perkembangannya.

Perubahan anak pada fase pubertas, terjadi terhadap aspek fisik dan psikis anak. Perubahan ini terjadi secara alamiah, dan dapat dianggap sebagai perubahan dari tahap anak-anak menuju ke tahap remaja.

Perubahan aspek fisik dan psikis anak saat fase pubertas berlangsung, dipengaruhi oleh munculnya hormon dengan jumlah besar dalam tubuh mereka, yakni hormon testosteron pada anak laki-laki, dan hormon estrogen pada perempuan.

Secara umum, perubahan fisik yang tampak jelas, baik bagi anak laki-laki maupun perempuan ditandai dengan mulai tumbuhnya rambut pada area ketiak dan area sekitar alat kelamin mereka.

Selain tanda tersebut, masih terdapat tanda lainnya. Namun, tanda ini berbeda antara anak laki-laki dan perempuan. Salah satunya adalah terjadinya mimpi basah bagi anak laki-laki, dan terjadinya menstruasi bagi anak perempuan.

Selain perubahan fisik, fase pubertas turut mengubah psikis anak. Beberapa di antaranya adalah perubahan emosi, perubahan pemikiran, dan perubahan perilaku atau sikap anak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline