Lihat ke Halaman Asli

Mohammad Ramadhani

Manusia biasa

Antara Gaza dan Galia

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13531966621631426216

Waktu menunjukkan pukul 6 sore dan saya baru saja masuk kedalam subway dari station shijidadao ketika sebuah pesan muncul di grup aplikasi messenger. Isinya kurang lebih seperti ini : 'Kamis malam Israel menghujani Gaza dengan bom, mohon doanya untuk saudara-saudara kita disana...' Tertegun saya membaca pesan dari seorang teman di Jakarta. Ditengah kepadatan penumpang subway saya berdoa kepada Allah SWT untuk memberikan pertolongan kepada rakyat gaza yang tertindas. Perasaan bercampur antara sedih dan geram mengetahui Israel secara pengecut menggunakan pesawat-pesawat tempur modern untuk membunuh rakyat gaza yang sudah tidak kurang dari lima tahun diblokade secara ekonomi oleh Israel dan konco-konconya. Setelah tiba di apartemen, saya segera membuka internet mencari berita tentang gaza di berbagai media online, tapi sangat disayangkan bahwa hanya segelintir media yang mengabarkan agresi militer Israel tersebut. Beberapa kompasianer terlhat memposting tulisan dan puisi tentang gaza sebagai wujud dukungan kepada rakyat tertindas disana. Penderitaan rakyat gaza ini mengingatkan saya tentang kisah rakyat galia di dalam buku cerita anak 'Asterix dan Obelix'. Dimana ada beberapa kemiripan antara rakyat gaza dengan kisah rakyat galia yaitu : 1. Desa Kecil yang sulit ditaklukkan Galia pada cerita 'Asterix dan Obelix' merupakan satu desa kecil di tengah hegemoni kekuasaan Romawi. Di bagian awal buku tersebut selalu digambarkan bahwa seluruh kota dan desa disekitar galia telah dikuasai oleh Romawi. Hanya desa Galia yang masih bertahan dan sangat sulit untuk ditaklukkan oleh bangsa Romawi yang terkenal dengan tentaranya yang bersenjatakan lengkap. Gaza juga memiliki kisah yang sama dengan galia, hampir seluruh wilayah sekitar gaza city 'dibawah kekuasaan' Zionis Israel baik secara wilayah maupun secara ideologi dan pemikiran. Gaza city juga sulit untuk ditaklukkan walaupun berulang kali diserang oleh Israel. 2. Memiliki 'ramuan' ajaib Salah satu rahasia desa galia mampu bertahan dari serangan dan propaganda bangsa Romawi adalah mereka miliki 'Ramuan ajaib' yang memberikan kekuatan fisik luar biasa sehingga tentara Romawi pun kerap dipukuk mundur ketika melakukan invasi. Rakyat Gaza pun memiliki 'ramuan ajaib' untuk melawan agresi Israel. 'Ramuan' utama mereka adalah Keimanan kepada Allah SWT yang menciptakan energi besar didalam setiap individu disana. Kepasrahan dan keihklasan mereka kepada Allah SWT telah membuat mereka mampu bertahan hidup dengan sarana 'duniawi' yang sangat dibatasi oleh Israel dan kroninya. Keimanan ini juga yang membuat rakyat gaza tidak takut untuk menyonsong kematian karena mereka yakin kematian justru adalah pintu gerbang menuju kenikmatan yang abadi di syurga. [caption id="attachment_209853" align="alignleft" width="300" caption="sumber : Kompas.com"][/caption] Akhirnya saya mengajak kompasianer untuk ikhlas mendoakan mereka yang tertindas di negeri Gaza. Doa kita akan menambah'ramuan ajaib' rakyat gaza sehingga mereka tidak akan pernah tunduk kepada suatu negara yang telah merampas tanah, harta dan kehormata mereka Teriring doa untuk gaza dari Shanghai!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline