Lihat ke Halaman Asli

Dewi Puspasari

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan TI

"Kate" Suguhkan Pertarungan Intens dan Brutal ala John Wick

Diperbarui: 11 September 2021   18:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kate diperankan Mary Winstead yang sukses memerankan Huntres | sumber gambar: Screenrant.com

Mary Elizabeth Winstead sejak membintangi "The Thing, "10 Cloverfied Lane", dan "Birds of Prey: Harley Quinn" semakin eksis  di ranah film laga. Dalam film "Kate", ia menjadi penembak jitu dan petarung yang jarang gagal membidik buruannya.

Suatu ketika Kate dan Varrick (Woody Harrelson) memiliki misi di Jepang. Mereka memiliki target pimpinan yakuza. Selama menjalankan misinya, Kate memiliki aturan tersendiri, ia tak ingin ada anak-anak di sekitarnya. Perintah tetap perintah, ia diminta tetap menembak meski di sebelah targetnya adalah seorang anak.

Sejak itu Kate merasa tak nyaman dalam bertugas. Ia membicarakan rencananya untuk hidup normal kepada Varrick.

Ia pun mendapat misi yang diterimanya sebagai misi terakhir. Misinya masih berkaitan dengan keluarga salah satu clan yakuza. Pelurunya gagal menembus target. Ia pun dikejar-kejar dan kemudian kendaraan yang dikemudikannya pun mengalami kecelakaan. Saat di rumah sakit, ia menyadari dirinya diracun.

Ia hanya punya sisa hidup tak lama. Dengan sisa waktu yang dimilikinya, ia ingin membalas dendam. Mencari tahu dalang yang meracuni dirinya. Ia pun beranggapan keluarga yakuza buruannya yang meracuninya dan segera menyiapkan diri untuk melakukan misi bunuh dirinya.

Kate jarang gagal memburu mangsanya | sumber gambar:screenrant.com

Sebuah Film Laga dengan Cerita yang Mudah Dilupakan
Mary Winstead sejak perannya sebagai Huntress di "Bird of Prey: Harley Quinn", memiliki penampilan yang tangguh, cocok sebagai aktris laga, mengikuti jejak Milla Jovovich dan Kate Beckinsale. Dalam film tersebut ia menjalani training fisik dan latihan bela diri secara intens, termasuk pertarungan dengan tangan kosong.

Berbekal pengalamannya tersebut, maka Mary pun tidak begitu kesulitan menjalani sesi latihannya sebagai Kate, malah sesi latihan fisik lebih banyak ke sisi koreografi pertarungan. Koreografi ini penting karena lawan Kate dalam film ini sangat banyak dan beberapa di antaranya bukan lawan sembarangan.

Ia harus bisa melakukan improvisasi dengan senjata yang ada, pisau atau benda non senjata yang bisa digunakan untuk melumpuhkan. Atau, bertarung dengan tangan kosong.

Di film ini sebagian adegan pertarungan dilakoninya sendiri, meski lainnya tetap menggunakan pemeran pengganti. Dalam sebuah wawancara, ia mengaku mengalami cedera dalam pertarungan melawan karakter yang diperankan Miyavi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline