Lihat ke Halaman Asli

Dewi Puspasari

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan TI

Agar THR Tak Hanya Numpang Lewat

Diperbarui: 11 Mei 2019   21:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana caramu kelola THR? (Dokpri)

Yang paling seru dan ramai diobrolkan oleh kawan-kawan saat istirahat kerja adalah waktu pembagian THR. Meskipun puasa belum genap seminggu tapi topik tentang THR ini paling menarik. Banyak yang berharap jumlahnya lebih dari tahun lalu. Ada pula yang ingin waktu pembagiannya dipercepat. Andaikan THR sudah di tangan, lantas apa ya yang perlu Kalian lakukan agar THR tak numpang lewat.

Poin plusnya sebagai pasutri yang sama-sama bekerja, dapat tunjangan hari rayanya pun dobel. Aku pun dapat THR dari kiri dan kanan. Biasanya THR dari pasangan lebih cepat kuterima, baru dekat-dekat liburan hari raya, THR dari kantorku kuterima.

Seperti halnya tahun lalu, aku bertekad untuk menghabiskan tunjangan hari raya ini. Tentunya menghabiskannya bukan hanya untuk belanja konsumtif, tetapi hal-hal lainnya yang bagiku lebih bermanfaat.

THR memang masih jauh. Namun, tiada salahnya untuk membuat perencanaan. Dengan adanya perencanaan maka aku akan bisa menghabiskan THR jadi lebih baik dan tidak ada pos yang terlewat.

Membuat Prioritas dan Mengisinya dengan Perkiraan Nominal
Aku menyiapkan buku agendaku dan menulis tentang zakat di bagian teratasnya. Zakat fitrah sesuatu yang wajib dibayarkan selama bulan Ramadan. Wujudnya bisa beras 2,5 kilogram atau uang setara dengan harga beras tersebut.

Pos ini juga termasuk zakat mal, sedekah, dan pemberian THR bagi aparat kompleks. Aparat yang kumaksud adalah penjaga keamanan alias satpam dan petugas kebersihan. THR untuk orang tua dan mertua juga perlu disiapkan. Oleh karena hal ini merupakan sesuatu yang diwajibkan maka masuk prioritas tertinggi. Pos ini memerlukan sekitar 20 persen dari keseluruhan THR.

Prioritas berikutnya adalah menyiapkan dana untuk mudik dan persiapan lebaran. Dana mudik termasuk membeli bensin, membayar tol, dan lain-lain. Persiapan lebaran termasuk kue lebaran, sirup, dan angpau untuk keponakan yang masih kecil. Pos ini lumayan besar dan nilainya berkisar 30 persen dari total THR kami berdua.

Memang sih bakal lebih hemat jika kami tak mudik. Tapi mudik saat hari raya itu sulit dihindari, jangan sampai kami dimarahi orang tua. Kapan lagi berkumpul dengan keluarga besar kecuali pada saat lebaran.

Pos berikutnya apa ya? Aku berpikir keras. Tahun ini kami ingin renovasi rumah. Ada beberapa plafon yang bocor. Pegangan tangga yang dari kayu beberapa juga copot. Tapi kami belum tahu kapan renovasi akan dimulai.

Daripada dana itu menganggur, aku berpikir untuk menyekolahkannya sebagian ke dana sukuk. Mumpung bulan ini ada pembukaan sukuk yang baru ditutup sekitar tanggal 22 Mei. Aku bisa memasukkan dana ke pos tersebut sekitar 10 persen.

Lho kok cuma 10 persen? Pasalnya dana di sukuk sulit untuk dicairkan. Sementara aku perlu tempat untuk menabung yang likuid alias mudah untuk kucairkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline