Lihat ke Halaman Asli

Jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan Beroperasi, Perekonomian akan Lebih Cepat Tumbuh

Diperbarui: 20 Juli 2018   18:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi ll dokpri

Di tengah persaingan global saat ini, konektivitas antar daerah merupakan faktor kunci dalam memenangkan kompetisi. Pasalnya, dengan konektivitas yang baik akan mempercepat arus barang dan orang.  

Sedangkan, syarat untuk konektivitas yang baik adalah adanya infrastruktur yang memadai. Hal itu akan membuat biaya logistik semakin turun, investasi tumbuh, roda perekonomian ikut bergerak, dan terakhir akan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah dan nasional.

Oleh sebab itu, Presiden Jokowi terus  mendorong adanya pembangunan infrastruktur yang mampu meningkatkan mobilitas manusia dan distribusi barang ini. Salah satunya dengan pembangunan jalur kereta api cepat Jakarta-Bandung.

Proyek pembangunan ini dimulai sejak 2016 lalu dan menunjukkan progress yang signifikan. Hal ini tentu menggembirakan karena bisa memecah kemacetan pada laju transportasi Jakarta-Bandung sebagai daerah bisnis dan strategis nasional.

Betapa tidak, kereta ini berjarak 140,9 km, yang mampu mengangkut 583 orang sekali jalan dengan kecepatan 350 km/jam. Dengan jarak dan kecepatan seperti itu, Jakarta-Bandung akan bisa ditempuh hanya dalam waktu 35 menit.

Jalur kereta cepat ini menghubungkan empat stasiun, yakni Jakarta, Karawang, Walini dan Tegal Luar. Di setiap stasiun akan dibangun Transit Oriented Development (TOD).

Dengan begitu, akan ada dorongan sentra ekonomi baru di sepanjang koridor Jakarta-Bandung itu. Apalagi keduanya adalah dua kota utama di Indonesia Barat.

Kereta api cepat Jakarta-Bandung sendiri ditargetkan akan selesai pada akhir 2018 ini sehingga dapat beroperasi pada awal 2019 nanti.

Dengan masifnya pembangunan kereta cepat ini akan turut menggerakkan roda ekonomi di daerah yang dilewatinya. Selain itu juga akan mendorong laju pertumbuhan ekonomi secara nasional.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline