Lihat ke Halaman Asli

AI Generatif Menggerogoti SDM

Diperbarui: 11 Juli 2023   12:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam sumber daya manusia adalah subjek dari angsuran ketiga dari seri tiga bagian ini. Sampai batas tertentu, kami menyelidiki sebagian dari tujuan intelijen yang disimulasikan di lingkungan kerja dan mengharapkan keterikatan hukum dengan inovasi tersebut.

Kami melihat konflik hukum masa lalu, undang-undang yang harus diperhatikan oleh bisnis, dan cara untuk mengurangi risiko hukum penggunaan AI dalam sumber daya manusia di Bagian II. Kami melihat bagaimana AI generatif digunakan di tempat kerja dalam seri terakhir ini.

AI Generatif: Apa Itu?

ChatGPT dan bentuk AI generatif lainnya telah memikat pengguna, menyemangati bisnis, dan terkadang membuat khawatir pengamat sejak akhir tahun 2022.

Kecerdasan berbasis komputer generatif menggambarkan tahapan algoritmik yang digunakan untuk membantu klien, menawarkan arahan yang luas, dan membuat konten seperti pesan, iklan, artikel pengantar, musik dan pengerjaan.

ChatGPT, salah satu tahap kecerdasan buatan generatif paling terkenal, mengumpulkan data dari web dan menggunakan AI dari koneksi dan input klien untuk membuat konten dan melakukan tugas yang diturunkan. Akibatnya, AI generatif meningkat seiring penggunaan dan waktu.

AI generatif sudah digunakan oleh bisnis untuk mendukung dan melibatkan pelanggan. Misalnya, perusahaan perjalanan telah menerapkan AI generatif, yang memungkinkan pelanggan berkomunikasi dengan teknologi untuk merencanakan liburan mereka dengan memintanya membuat rencana perjalanan mereka dan memberikan detail tentang aktivitas dan lokasi yang diinginkan.

Penyedia kursus online telah menggunakan kecerdasan buatan manusia yang generatif untuk memberikan arahan dan masukan individual kepada siswa.

Apa Keuntungan Intelijen Berbasis Komputer Generatif bagi Organisasi?

Organisasi membutuhkan produktivitas dan eksekusi praktis. Keunggulan ini dicapai dengan memungkinkan karyawan untuk berkonsentrasi pada aktivitas yang biasanya memerlukan campur tangan manusia, seperti pembuatan iklan, pemecahan masalah tingkat lanjut, analisis data yang kompleks, dan perumusan kebijakan, agenda, dan pesan khusus dan khusus. AI, di sisi lain, mengawasi atau melakukan aktivitas yang lebih kompleks dengan pengawasan manusia.

Apa Bahaya Kecerdasan Buatan Generatif bagi Organisasi?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline