Menyusuri birunya laut tak bertepi. Menapak kakiku rasakan setiap butir pasirnya bercerita. Tersentak diri, hangat debur ombakmu menegurku. Menghapus jejak tapak kaki tak berbekas seiring langkah.
Hidup adalah perjalanan waktu. Bersapa tawa diantara airmata diriku. Terkoyak nurani tak sanggup berpura, hentikan langkah. Memeluknya erat dalam ketulusan cinta sesama. Tampikkan beribu tanya mereka yang berlalu buta dan curiga.
Ibarat laut asin tak hambar, sebab Dia pemberi rasa. Haruskah dingin membeku hati manusia menjadi tawar. Tuli tak bergeming, dan mulut terkunci membisu seiring hati berlahan mati.
Sebab diri tak perlu menggarami lautan. Sementara dunia kehilangan rasa. Ketika peduli dan empati mengubur nurani.
Tersapu jejak kaki ini olehmu lautan tak mengapa. Asalkan dunia tak hilang rasa, cinta kasih milik sang Ilahi.
Jakarta, 8 Juli 2021