Lihat ke Halaman Asli

Desy Pangapuli

Be grateful and cheerful

Laut Tak Hambar

Diperbarui: 8 Juli 2021   16:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Laut. Sumber: Sesawi.net

Menyusuri birunya laut tak bertepi.  Menapak kakiku rasakan setiap butir pasirnya bercerita.  Tersentak diri, hangat debur ombakmu menegurku.  Menghapus jejak tapak kaki tak berbekas seiring langkah.

Hidup adalah perjalanan waktu.  Bersapa tawa diantara airmata diriku.  Terkoyak nurani tak sanggup berpura, hentikan langkah.  Memeluknya erat dalam ketulusan cinta sesama.  Tampikkan beribu tanya mereka yang berlalu buta dan curiga.

Ibarat laut asin tak hambar, sebab Dia pemberi rasa.  Haruskah dingin membeku hati manusia menjadi tawar.  Tuli tak bergeming, dan mulut terkunci membisu seiring hati berlahan mati.

Sebab diri tak perlu menggarami lautan.  Sementara dunia kehilangan rasa.  Ketika peduli dan empati mengubur nurani.

Tersapu jejak kaki ini olehmu lautan tak mengapa.  Asalkan dunia tak hilang rasa, cinta kasih milik sang Ilahi.

Jakarta, 8 Juli 2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline