Lihat ke Halaman Asli

Pemikiran Giddens Mengenai Strukturasi dalam Realitas Sosial

Diperbarui: 9 November 2022   18:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tokoh sosiologi sekaligus filsuf yang mengemukakan sebuah teori bernama teori strukturasi dalam menganalisis sosial adalah Anthony Giddens. Anthony Giddens lahir pada tanggal 18 Januari 1938 di Edmonton, London Utara, Inggris. Dalam mencapai karir intelektual di hidupnya, sejak muda ia tidak merancang hal tersebut. 

Dapat dikatakan bahwa menjadi sosok tokoh sosiolog terkenal dengan 34 karya bukunya berawal dari kebetulan, seperti dorongan melanjutkan gelar master di London School of Economics (LSE) dari dosennya yang bernama Peter Worsley, mengembangkan minat intelektual yang baru ia lakukan saat menjadi dosen di Leicester University, melanjutkan gelar doctor di King' College London dan menjadikannya sebagai anggota kehormatan di universitas tersebut.

Tidak hanya itu, ia juga menjadi seorang dosen sosiologi hingga menjadi professor di Universitas Cambridge. 

Intelektual yang ia miliki berawal dari pendidikan yang ia tempuh, yaitu di University of Hull: Psikologi & Sosiologi pada tahun 1959. Anthony Giddens dikenal karena dua karyanya yaitu The Tird Way yang dijadikan sebagai hulu dan The Constitution of Society dijadikan sebagai hilir dalam perjalanan intelektualnya.

Buku The Constitution of Society dapat dikatakan merupakan inti dari pemikiran Giddens mengenai Teori Strukturasi, yang berisikan tentang konflik antara "agensi" dan "struktur" dalam memandang realitas sosial.

Konsep Teori Strukturasi 

Dalam teori strukturasi, Giddens mengungkapkan bahwa kehidupan sosial itu terjadi karena adanya hubungan agensi manusia dan struktur sosial satu sama lain. Dimana terjadinya suatu tindakan yang diulang pada agen individu, sehingga dalam dirinya akan terbentuk suatu struktur. 

Dari tindakan yang dilakukan sehari-hari itu nantinya akan membentuk suatu ekspetasi. Ekspetasi tersebut dari orang lain itu dijadikan sebagai struktur sosial dan kekuatan sosial, seperti institusi, aturan moral, tradisi yang membuat individu dapat melakukan sesuatu. Akan tetapi, setiap individu terkadang mereproduksinya secara berbeda sehingga output hasil struktur dapat juga berbeda.

Dalam pandangan Giddens, agensi dan struktur memiliki dualitas. Struktur sebagai sarana, dan sekaligus sebagai hasil (outcome) dari tindakan-tindakan agen yang diorganisasikan secara berulang (recursively) dalam praktik sosial . Maka struktural yang terjadi bukan dari luar tindakan melainkan dari dalam tindakan yang dilakukan oleh agen individu.

Oleh sebab itu, struktur dan agensi tidak bisa dipisahkan.  Struktur dapat diubah, diciptakan, dipertahanakan melalui tindakan. Sehingga kita tidak bisa bebas untuk menentukan dan mengubah, karena struktur memiliki sifat yang terbatas dan terbuka dalam tindakan agen individu.

Di dalam teori ini, ada tiga gugus struktur yang dikenalkan oleh Giddens yaitu

  • Struktur signifikasi (S), mengenai tentang suatu simbolik mengenai pemaknaan dan penyebutan. Contoh, tunas kelapa yang dijadikan sebagai lambang pramuka
  • Struktur dominasi (D), suatu penguasaan terhadap orang dan barang. Misal, pasar bisnis dikuasai oleh pengusaha, pendidikan di sekolah dikuasai oleh pemerintah
  • Struktur legitimasi (L), biasanya berisikan oleh aturan norma yang dibentuk.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline