Lihat ke Halaman Asli

Desty Rahmadany

Mahasiswa_Pendidikan Guru Sekolah Dasar/Fakultas Ilmu Pendidikan_Universitas Negeri Makassar

Cara Membuka dan Menutup Pidato

Diperbarui: 22 Mei 2023   13:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Cara membuka pidato

1. Langsung ke intinya
Artinya, speaker dapat langsung menyatakan maksud dan tujuan atau apa yang ingin dia sampaikan pada audience. Dengan menggunakan kata-kata : "para hadirin, hari ini saya akan membicarakan mengenai..."

2. Melukiskan latar belakang masalah
Yaitu sebelum memberikan pernyataan maksud dari speaker, speaker lebih dahulu menjelaskan latar belakang dari tujuannya atau pesan yang ingin disampaikan. Misalnya: "banyak permasalahan yang sering terjadi dalam pendidikan Indonesia, salah satunya adalah...."

3. Menghubungkan dengan peristiwa mutakhir / kejadian nyata yang tengah menjadi pusat perhatian khayalak umum.
Yaitu menjelaskan peristiwa yang tengah terjadi dan lagi trending dimasyarakat. Misalnya: "dua tahun yang lalu saat pandemi covid-19 terjadi banyak hal terjadi...."

4. menghubungkan dengan peristiwa yang diperingati.
Yaitu misalnya pada hari memperingati maulid, speaker dapat menjelaskan peristiwa tersebut terlebih dahulu dan menghubungkannya dengan pidato yang akan dibawakan.

5. menghubungkan dengan tempat komunikator pidato.
Yaitu misalnya, komunikator (speaker) tengah berada di dalam sebuah gedung bersejarah, speaker dapat menceritakan terlebih dahulu mengenai tempat itu dan mengaitkannya dengan pidato yang akan disampaikan.

6. menghubungkan dengan suasana (mood) yang meliputi khalayak.
Yaitu misalnya para audience yang tengah merasakan duka karena sebuah peristiwa yang terjadi, speaker dapat membahasnya terlebih dahulu dan menghubungkannya dengan hal yang ingin disampaikan.
Misal: "jika pada suasana yang khidmat dan menyedihkan ini saya harus membangkitkan rasa duka saudara-saudara, maka..."

7. dengan kejadian sejarah yang terjadi di masa lalu.
Yaitu mengaitkan kejadian sejarah yang berhubungan dengan pidato yang akan disampaikan. Dan mengaitkannya kembali dengan masa sekarang.

8. menghubungkan dengan kepentingan vital (personal) pendengar.
Yaitu dengan menggunakan kata-kata yang akan membuat audience merasa dirinya hadir dalam pidato kita, menyentuh mereka, dan membuat mereka merasa pidato yang kita tujukan memang untuk mereka.

9. memulai dengan pernyataan mengejutkan, untuk menarik perhatian audience dan membangkitkan atensi mereka.
Yaitu bisa dengan pemberitaan, atau pernyataan yang akan membuat mereka tertarik.
Misalnya: "bangsa Amerika adalah bangsa yang paling buruk di dunia. Pernyataan ini memang mengejutkan, tapi benar. ClevelandCleveland, ohio mengalami pembunuhan..."

10. mengajukan pernyataan provokatif (pertanyaan). Yaitu mengajukan pertanyaan kepada para audience, sehingga membangkitkan rasa penasaran mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline