Lihat ke Halaman Asli

carolina destika

menulis sepanjang hari

Cerbung: Cinta Mutiara_8

Diperbarui: 3 Desember 2020   16:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Hidup adalah pilihan. Dalam setiap langkah selalu ada pilihan yang harus dilakukan. Bahkan tidak melangkah adalah pilihan itu sendiri.

Menyandang gelar janda, ayu dan cukup harta bagai berjalan di atas bara api. Seperti kisah seekor keledai, dan anak bapaknya. Kalau menuruti apa kata orang, tak ada satu pun yang bisa memuaskan.

Pagi itu dalam perjalanan tafakur alam bersama Permata, hati Mutiara bicara dengan dirinya sendiri riuhh rendah dalam diam yang dalam.

Akhir-akhir ini badai perasaan melanda sampai ke ulu hati. Bagai hujan peluru bertubi-tubi, orang-orang yang dikenalnya baik berusaha mendekati satu persatu.

Ustadz Alif, pembimbing tahfidz Zamrud.

Melalui Permata pernah menanyakan kesiapan menikah lagi kepada Mutiara. Ustadz Alif yang seorang hafidz, berputra tiga mencari seorang istri yang tidak hanya menerima suami seorang.

Tapi mau menerima seluruh keluarga besar terutama mau merawat anak-anak suaminya dengan tanpa membedakan hubungan darah.

Bukan ibu tiri yang kejam, cinta suami tapi tidak sayang anaknya.

Ustadz Alif menginginkan seorang wanita yang bisa menggantikan posisi almarhumah istrinya menjadi partner dalam menyiapkan generasi masa depan. Hidup mati sesurga.

Ustadz Alif sangat bisa membimbingnya lebih dekat berinteraksi dengan al Quran. Sepertinya mimpi menjalani sisa usia dengan menghafal al Quran bagai menemukan titik terang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline