Lihat ke Halaman Asli

denny suryadharma

penjelajah rasa, merangkum dalam kata bermakna untuk dikabarkan pada dunia

Ada Karedok Hot Jeletot di Warung Nasi Bu Imas

Diperbarui: 3 April 2018   18:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Meski saat ini terminal kebun kelapa sudah berganti menjadi pusat perniagaan, namun beberapa warung nasi di seputaran terminal itu masih ada hingga saat ini. salah satunya adalah warung nasi Ibu imas yang berdiri sejak tahun 1980 han diperempatan jalan balong gede pungkur ini. Menu makanannyapun relative tidak berubah sehingga lambat laun menjadi menu faforit dari setiap pelanggan setianya.

Sor Gek(sebelum duduk sudah tersedia) istilah itu sepertinya bukan isapan jempol belaka. Aku yang siang itu berkesempatan santap siang dengan pasangan calon Walikota Bandung Nurul Arifin dan calon Wakil Walikota Bandung Charul Yaqin Hidayat begitu memasuki warung nasi bu imas langsung disambut dengan berbagai macam menu makanan yang tersusun dengan rapi. Ada ayam goreng, ayam bakar, aneka macam pepes, sate paru, tahu, tempe, ikan mas, perkedel jagung kentang dan otak sapi goreng.

Teh Nurul (sapaan akrab nurul Arifin) tanpa canggung segera mengambil posisi duduk bersebelahan dengan pengunjung warung nasi lainnya. "punten ngiring calik"ungkap nurul dengan ramah kepada pengunjung lainnya yang duduk dalam satu bangku kayu panjang. matanya berbinar binar karena di warung nasi ini ada salah satu makanan faforitnya yaitu Pete atau peutey orang bandung menyebutnya. Satu papan peteuy goreng, satu potong ayam goreng dan satu porsi nasi menjadi pilihan menu santap siang dari politisi partai golkar ini.

sambil menunggu pesanan datang, teh nurul sempat berbincang dengan seorang ibu muda yang ternyata baru saja di vaksin meningitis karena tahun ini berkesempatan untuk menjalankan ibadah haji. 

Perbincangan akrab pun mengalir dengan sendirinya, teh nurul sendiri berbagi pengalaman saat berada ditanah suci mekah dan madinah kepada ibu muda ini, sementara sejumlah pengunjung lainnya berbisik, "eh kalo tidak salah ini yang wajahnya banyak di pasang di poster yah" ujar sejumlah pengunjung. Walhasil keriuhan di tempat makan itupun semakin menjadi dengan permintaan foto bareng. Semua mengalir dengan hangat dan sebelum berpamitan teh nurul dan ibu muda ini saling mendoakan.

Sekitar 10 menit menunggu, akhirnya pesanan kami pun mulai berdatangan, meski sudah bederet rapi di depan mata, setiap jenis makanan yang kami pesan pasti akan dihangatkan terlebih dahulu, nasinya pun dihidangkan panas panas, dan sambal khas dari warung nasi bu Imas ini memang pedas sangat pas di coel dengan peutey goreng. Di jamin keringat akan bercucuran dan mulur kepedesan, namun jangan khawatir meski pedas sampe ke ubun ubun sambal bu imas ini aman diperut meski jangan kebanyakan juga hehehe.

Menu Faforit

Dokumentasi pribadi

Berbincang sejenak dengan pelayanan di warung bu Imas ini, ternyata menu faforit pelanggan dari waktu ke waktu tidak pernah berubah. Yakni ayam bakar, sambel leunca dengan tingkat kepedasan bikin mata melotot. Untuk ayam gorengnya, memiliki ukuran sedang dan berwarna kekuningan. Teksturnya empuk dengan dibalut citarasa gurih hasil perpaduan dari bumbu kunyit, kemiri serta ketumbar berpadu dalam harmoni rasa menciptakan citarasa enak dilidah.

Untuk Ayam bakarnya, dan ini menjadi faforitku, jenis ayam yang dipergunakan adalah pejantan sehingga dagingnya lebih bertekstur, meski sekilas mata seperti biasa namun saat digigit tidak alot karena diungkeb terlebih dahulu dan masih ada aroma bakarannya. Rasanya Sunda Banget.

Beralih ke menu pelengkap yaitu lalapan dan sambal, untuk lalapannya cukup terlihat segar, ada daun tespong, selada air, timun dan daun kol. Dan yang tidak boleh di lupakan adalah cocolan sambelnya. Di warung ini sambelnya berwarna merah perbaduan dari cabai dan terasi sehingga sedikit berair, dengan citarasa pedas. 

Dan satu lagi adalah karedok leunca yang sudah sangat jarang ditemui di tempat lain, apalagi karedok leunca disini, jika suka bisa makan sepuasnya. Racikannya terdiri dari cabai, daun kemangi dan campuran lenca hijau, rasanya segar dan pedas. Sangat pas menjadi penambah nafsu makan dengan nasi putih hangat, dan peteuy goreng. Ada sensasi tersendiri saat menggigit leunca jadi salah satu hal yang kami suka, meski tersamar ada ada rasa pahit tapi rasanya gurih dan mantap.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline