Lihat ke Halaman Asli

Dennis Baktian Lahagu

Penghuni Bumi ber-KTP

Electric Vehicle, Solusi Menyelamatkan Bumi dari Efek Rumah Kaca

Diperbarui: 28 Agustus 2022   21:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Pengembangan kendaraan bermotor yang mempergunakan listrik sebagai daya penggerak semakin didorong mengingat kendaraan listrik merupakan salah satu solusi utama mengatasi isu pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh emisi karbon. 

Terbaru, kita dapat menyaksikan teknologi yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan otomotif yang ikut serta dalam Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show 2022 (GIIAS 2022) yang berlangsung 11 - 21 Agustus 2022 di Indonesia Convention Centre, Tangerang.  GIIAS 2022 bertema Future is Bright menghadirkan teknologi dan produk terbaru kendaraan termasuk Electric Vehicle atau lebih dikenal mobil listrik. 

Patut kita acungi jempol bahwa kepesatan perkembangan teknologi mobil listrik sudah pada jalurnya. Apalagi dukungan pemerintah dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo telah diwujudkan dengan terbitnya regulasi Peraturan Presiden tentang Percepatan Pengembangan Kendaraan Bermotor Listrik, sejak 5 Agustus 2019 yang lalu.

Di tingkat kementerian, pengembangan kendaraan listrik di Indonesia juga disikapi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan menyiapkan peta jalan (roadmap) Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). 

Yang menarik adalah keberanian Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, mengeksekusi kebijakan pengembangan kendaraan bermotor listrik dengan meresmikan pemakaian mobil listrik Hyundai Ionic 5 sebagai kendaraan dinas di lingkungan Pemerintah Propinsi Jawa Tengah.

"Dan hari ini kami juga mau mendorong penggunaan mobil listrik. Jadi ini semangat bagaimana betul-betul transformasi energi dimulai meski masih timik-timik, masih pelan-pelan tapi sekarang harus kita segera mulai," kata Ganjar, Jumat 26 Agustus 2022 lalu.

Peralihan kendaraan bermotor berbahan bakar minyak ke kendaraan bermotor listrik pelan tapi pasti akan menyentuh masyarakat secara umum. Gencarnya kampanye penyelamatan bumi khususnya mengurangi emisi karbon menjadi stimulan percepatan transformasi tersebut. Walaupun kendaraan listrik ramah lingkungan, namun kita perlu mempertimbangkan beberapa hal sebelum memutuskan mempergunakan kendaraan listrik. 

Pertama adalah mempertimbangkan jarak tempuh kendaraan. Kendaraan listrik bergantung pada kekuatan atau daya tahan baterai. Kekuatan baterai terbatas dan akan menurun setelah menempuh jarak tertentu. Artinya kendaraan listrik memiliki jarak tempuh maksimal. 

Saat ini jarak paling jauh yang dapat ditempuh mobil listrik adalah 400-an km untuk sekali cas. Setelah itu memerlukan pengisian atau pengecasan. Pastikan bahwa di daerah anda atau sepanjang perjalanan yang anda lalui, telah tersedia fasilitas pengisian bahan bakar listrik. Mungkin untuk saat ini, jika memiliki kendaraan listrik lebih baik dipergunakan untuk aktivitas rutin sehari-hari daripada dipakai travelling yang menempuh jarak jauh.

Kedua yang perlu dipertimbangkan adalah biaya yang diperlukan untuk kendaraan listrik, mulai dari biaya pembelian unit yang masih tergolong mahal serta akan mempengaruhi peningkatan biaya listrik di rumah.

Ketiga adalah memastikan fasilitas pemeliharaan terhadap kendaraan listrik sudah tersedia di daerah tempat tinggal. Ini penting mengingat kendaraan listrik termasuk teknologi baru, bukan tidak mungkin masih banyak kita yang baru juga memahami teknologinya sehingga peran mekanik sangat diperlukan jika kendaraan listrik mengalami permasalahan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline